Kamis, 31 Juli 2014

[FF] My Feelings

Alohaaaa~ Akhirnya rilis juga fanfic yang sudah
lama dibuat namun tak pernah sempat untuk
ngepost. Yup! fanfic ini terinspirasi saat lagi
sendiri aja di kamar, jadi terciptalah "My
Feelings". Awalnya sih bingung mau diberi judul
apa tapi karena inti pada cerita ini adalah isi
perasaan seorang wanita, jadi ku beri judul My
Feeling's. Oia, fanfic ini Real aku yang buat
tanpa nyontek punya yang lain, cerita ini hanya
fiktif belaka jadi bila ada kesamaan cerita ato
karakter pemain Mohon di maafkan. Gak usah
panjang lebar karena ini sudah kepanjangan
hehe B-), so Happy Reading guys ;-)

*********************************

Satu, Dua, hatiku
Tiga, Empat, napasku
Lima,Enam, sekujur tubuhku
Tapi tetap saja aku melangkah dengan hanya
memandangimu saja
(TTS- Baby Step Translation)
11 April 2006,
Disini ku terdiam terpaku menatap sosok
seorang pria yang sedang menulis di papan
tulis. Dia tampan dan juga pandai, aku selalu
memperhatikan dia saat di sekolah dan dia itu
siswa terpopuler di sekolah maka dari itu
banyak siswi wanita yang menyukai dia.
Awalnya aku sama sekali tidak tertarik
dengannya namun suatu hari yang lalu suatu
kejadian membuatku menyukai dirinya. Dia pria
yang baik dan sopan, mengerti semua bidang
pelajaran, tetapi sikapnya terlalu angkuh kepada
wanita, karena sikap keangkuhannya itu aku
menyukainya. Walau hanya di dalam mimpi aku
bisa memilikinya namun aku percaya dengan
keajaiban tuhan, suatu hari nanti aku dapat
memiliki dirinya dan di dalam hatinya hanya
akan ada satu nama yaitu diriku ‘Syanada
Nissa’.
“Nada, nada!!” suara itu membuyarkan
lamunanku
“iya ada apa?” jawabku singkat.
“udah jam istirahat nih, ayo ke kantin” ajak
Lifah
“aku tidak lapar Lifah, kamu saja yang ke
kantin” aku menjawab dengan nada yang lesu,
“yasudah aku duluan yah” aku hanya tersenyum
melihat sahabat baikku itu pergi.
Dia Kholifah teman sekaligus sahabat satu-
satunya yang aku miliki di sekolah maupun di
rumah, di sekolah aku termasuk anak yang
pendiam tak banyak bicara pada orang lain dan
hanya Lifah lah satu-satunya teman yang
sering mengajak ku berbicara.
Oia, dimana pria angkuh itu? Aku melihat setiap
sudut di dalam kelas namun tak ku dapat sosok
seseorang yang ku cari itu. “heeyy, apa kamu
bisa membantu ku?” tiba-tiba saja seseorang
memanggilku dari luar kelas. “siapa?” sahutku
kebingungan. “iya kamu yang berada di dalam
kelas, cepat keluar” perintah seseorang itu, aku
pun berjalan keluar kelas dan ternyata dia
adalah Muhammad Adam, aku kaget! Sosok
seorang pria yang aku kagumi. “tolong bantu
aku membawa buku-buku ini ke ruang
perpustakaan” mohonnya. Aku hanya membalas
anggukan kepala dan sedikit senyuman, karena
aku terlalu kaku untuk berbicara dengan orang
lain. Kami pun berjalan bersama menuju ruang
perpustakaan, sesampainya disana aku bingung
harus berbuat apalagi aku pun berjalan keluar
tanpa pamit kepada Adam. “heyy tunggu
sebentar!! Kerjaan mu belum selesai” pekiknya,
Ku balikan tubuhku dan bertanya “apa yang
bisa ku bantu lagi?” “kamu bantu aku
membereskan semua buku-buku ini dan
menyimpannya kembali ke tempat semula,
karena tak mungkin selesai cepat jika hanya
aku sendiri yang mengerjakannya. Tolong bantu
yah? Hmmm Syanada Nissa” pintanya, aku
senang dia memanggil namaku dan ternyata dia
mengenalku. “baiklah” jawabku dengan
senyuman.
Waktu istirahat telah berlalu kami pun selesai
membereskan semua buku-buku itu, “apa kamu
lelah?” dia melontarkan pertanyaan itu,
“lumayan, aku kembali ke kelas duluan ya?”
pamit ku pergi, tetapi dia menahanku pergi
dengan menarik lengan ku. “tunggu sebentar
sebagai ucapan terima kasihku, aku ingin
mentraktirmu makan di kantin. Ayoo!!” dia
langsung menarik ku pergi menuju kantin
sekolah. “tunggu, ini sudah masuk jam
pelajaran” “aahh gimana yah? Yasudah nanti
pulang sekolah kita makan siang bersama? Aku
yang traktir” dia mengajak ku makan bersama?
Aku sangat terkejut! Bagaimana ini? “baiklah”
mengapa bibir ini asal mengucap, apa karena
aku sangat senang bisa berbicara dengan pria
yang kusukai? “okk!! Ayo kita ke kelas” kali ini
dia berjalan duluan meninggalkan ku.
****************************
Waktu cepat berlalu hingga tiba
saatnya pulang sekolah. “kriiiiiiiiiiiiiiing kriiiiiiiing
kriiiiiiiiiing” lonceng pun berbunyi,
tiba-tiba saja seluruh tubuhku menjadi gemetar
dan jantungku berdegup kencang, apa ini?
Mengapa aku jadi nervous gini?
“Nisa ayoo” ajak Adam,
tapi mengapa dia memanggilku Nisa? Teman-
teman yang lain selalu memanggilku Nada.
“panggil saja aku Nada” ragu-ragu aku
mengucapkannya juga “sudahlah tak apa! Aku
ingin memanggilmu Nisa” sahutnya sambil
berjalan keluar kelas dan menuju parkiran. “kita
mau kemana?” tanyaku “hmmm~ aku ingin
mengajak mu ke restaurant favourite ku, ayo
sudah ikut saja” aku pun mengikuti dia berjalan
dan ya naik kendaraan sepeda motor dia,
mimpi apa aku semalam? Rasanya hatiku bagai
burung terbang melayang di udara dan ..... dan
kembali ke alam sadar!!
Setelah perjalanan selama 20 menit akhirnya
kami sampai di hmmmm entahlah dimana ini,
tempat ini tak pernah ku kunjungi sebelumnya
jadi asing bagiku. Ck, bisa dibilang aku tak tau
tempat ini.. malu-malu aku bertanya “adam,
hmm ini dimana?” “ini tempat restaurant
favourite ku” jawabnya singkat lalu ia berjalan
masuk ke dalam restaurant itu dan aku pun
mengikutinya.
Waah mengapa para pelayan di restaurant ini
mengenal Adam? Apa adam pemilik restaurant
ini? Sebuah pertanyaan besar bagiku. Kami
duduk di kursi yang letaknya berada di pojok
kanan dan disini kami bisa melihat
pemandangan yang sangat indah. waaahhh
“Kamu mau makan apa?” adam menawariku
untuk memesan makanan tetapi aku masih
penasaran dengan semua pertanyaan yang ada
didalam otakku. “mengapa para pelayan disini
mengenalmu?” akhirnya aku bertanya juga, ya
daripada aku mati penasaran lebih baik aku
bertanya. “hahahaha” dia hanya tertawa
“apakah ada yang lucu dengan pertanyaanku
itu?” setidaknya dia harus menjawab
pertanyaanku dan tidak hanya tertawa. Sedikit
Kepo Dia pun menjawab “restaurant ini milik
kedua orangtua ku, jadi wajar mereka
mengenalku” pantas saja, lagi-lagi aku bingung
harus menjawab apa, begitu bodohnya diriku!!
“kok diam? Baiklah aku yang akan memesankan
makanan paling enak disini untuk mu, tunggu
sebentar yah” Beberapa menit
kemudian Adam datang serta membawa dua
cangkir berisi minuman “silahkan diminum”
tawarnya “ya terimakasih” aku pun langsung
menyeruput minuman yang dibawa oleh adam
yang ternyata isinya adalah Coffe Capucino.
“waahh Coffenya enak sekali” pujiku
“terimakasih!! Memang semua hidangan di
restaurant kami selalu enak dan lezat, bukannya
aku membanggakan diri tetapi memang fakta,
hehehe” katanya sambil tersenyum dan
senyumnya itu manis sekali sungguh aku tak
ingin melewatkan moment ini lalu aku pun ikut
tersenyum bahkan kami pun tertawa bersama,
makanan yang dipesan adam pun datang
hmmm aku rasa makanan ini pasti sangatlah
lezat “silakan dimakan, rasanya enak sekali”
adam mempersilakan aku memakan makanan
itu, “ya terimakasih, aku makan” jawabku
seraya memperlihatkan senyuman terindahku.
Hanya satu suapan sudah terasa lezatnya
“hmmm oishii” pujiku dalam bahasa jepang
“hontooni?” tanyanya.
Bahasa jepang adam juga lumayan baik sama
denganku, jadi tak apa kan kami berbicara
dalam bahasa jepang?
“yes, delicious” kini aku menjawabnya dalam
bahasa inggris.
“Waaah kemampuan bahasa asing mu sangat
baik” puji adam.
“terimakasih, aku memang sangat senang
belajar bahasa asing! Jadi aku lumayan bisa
dalam berbahasa asing” terangku.
“waaww fantastic!! Can I learn the language
along with you?”
apa? Belajar bersama? Aku sangat mau belajar
bersama dengan kamu^_^
“yes, you can learn along with me” lagi-lagi aku
mengeluarkan senyuman termanisku.
“really?” mengapa kamu banyak bertanya, apa
kamu tidak mengetahui aura bahagiaku ini?
Sepertinya tidak, kami kan baru kali ini
berbincang-bincang
“yeahh” ku jawab singkat lalu melanjutkan
makanku dan dia pun mengikutiku.

***********************************

Jadi begini rasanya jatuh cinta ... Oh
indahnya ,,
“Woooaaaaaaaaaaahhh” aku berteriak di
dalam kamar pribadiku, sungguh sangat
menyenangkan hari ini bagaikan aku
sedang berkencan dengan adam. Apakah
mimpiku ingin memiliki hati adam akan
tercapai? Tapi ini bukan mimpi dalam
tidurkan? “aaaww”aku mencubit pipiku
dan ternyata ini bukan mimpi
“woooooooaaahh” aku berteriak lagi.
“Nada, Nada? Jangan berisik nak” teriak
Bunda “Maaf bunda” sahutku. Hmmmmm
baru kali ini aku pulang diantar oleh
seorang pria, ooh begini yah rasanya jika
memiliki seorang pacar tapi adam bukan
pacarku. “the twinkle twinkle, the twinkle
twinkle uuuuuhhuhu” ada panggilan masuk
di handphone ku tetapi aku tidak tau ini
number phone siapa. “Assalamualaikum”
sapaku ramah “waalaikumsalam”
jawabseseorang di sebrang telphone sana
“Maaf ini siapa?” aku pun bertanya, tapi
sepertinya aku mengenal suara ini. “ayoo
tebak siapa?”
“siapa ya?” aku malah balik bertanya lagi.
“belum lama kita bersama tadi masa
sekarang kamu sudah lupa dengan
suaraku nis” Dia memanggilku Nisa berati
dia adam ‘woooaah dia menelphone ku’
batinku. “Halloooo Nis, Nisa” “Oh iya
maaf, kamu adam kan?” “yhupz! Benar
sekali” “apa kamu sudah sampai di
rumah?” ya sekiranya pertanyaan ini tidak
terlalu kuno kan? “Alhamdulillah sudah
sampai 10 menit yang lalu” “Syukurlah,
hmmm terimakasih ya kamu sudah
mengantarku pulang, Jadi merepotkan”
“iya tidak apa-apa koq, lagian rumah kita
gak terlalu jauh” “gak terlalu jauh?” aku
kebingungan, memangnya rumah dia di
sekitar sini kah? “iya, aku tinggal di
komplek sebelah dari rumah kamu”
what????? Komplek sebelah? Koq aku gak
pernah melihat dia ya? Oia, aku kan jarang
keluar rumah ya kalau ada keperluan aku
mau keluar rumah. “oh ya?” jawabkku tak
percaya “iya nisa, makanya kamu itu
sering keluar rumah dong main kemana
gitu! Pasti nanti ketemu aku, hehehe” “koq
kamu tau aku jarang keluar rumah? Waah
jangan-jangan kamu itu memperhatikan
aku ya?” “hahaha yaahh ketauan deh” “ih
ternyata kamu penguntit ya, hehe”
Sepanjang malam itu kami saling
bercengkrama hingga kami sama-sama
tertidur.
************************************************
************************
22 Juli 2007,
Hati ini
Perasaan
ini
Tak dapat
kupungkiri lagi
Bahwa aku
jatuh cinta
Namun
cinta ini tak dapat kusampaikan
Sedihku
akan ku hapus dengan senyuman
Karena aku
ingin melihat Mu bahagia
Semenjak itu hubungan kami
semakin dekat dan perasaanku ke Adam
semakin hari semakin bertambah. Tapi
aku tak pernah tau bagaimana perasaan
Adam kepadaku, karena banyak wanita
yang dekat dengan Adam jadi aku tak
yakin jika Adam menyukaiku juga.
“Nis, Nisa?” adam memanggilku yang
membuatku terbangun dalam lamunanku.
“eehh, iya ada apa?” jawabku sedikit
shock.
“kamu ngelamun ya nis?” Adam
kebingungan melihatku yang akhir-akhir
ini sering melamun.
“engga kok dam” aku mencoba berbohong
dari Adam, karena aku tak mau Adam tahu
tentang perasaanku ini. “oh kamu mau
mencoba membohongiku ya nis? Gak bisa,
udah jujur aja sama aku nis, kamu lagi
ada masalah? Cerita dong sama aku, kita
kan sahabat”. cerocos Adam.
‘jadi kita sahabat ya? Berarti dengan
hubungan sahabat itu tak ada rasa cinta
dalam hatimu kepadaku. Tapi aku
menyukaimu dan aku sudah sangat
menyayangimu, apa aku harus terus
menerus membohongi perasaanku padamu
dam? Jawab aku dam” aku membatin.
“NIIISSAAA” adam berteriak kepadaku “iya
kita sahabat kok” aku asal menjawab lalu
aku pergi meninggalkan Adam, entah aku
ingin menuju kemana. “Heyy Nissa!! Kamu
mau kemana hahh?” teriak adam Aku
terus berjalan tanpa memperdulikan Adam,
dalam pikiranku sekarang adalah aku tak
ingin melihat Adam dan aku ingin menjauhi
dirinya karena aku takut dengan
perasaanku sendiri.
“Ada apa dengan nissa? Aku bertanya A
dan dia menjawab B, aiihh
membingungkan saja kau ini niss,” gumam
Adam sambil menggaruk kepalanya yang
sebenarnya tidak gatal itu.
*****************************************
“Kenapa aku jadi begini? Aku
pergi begitu saja meninggalkan Adam,
mungkin sekarang dia berpikir bahwa aku
membenci dia tanpa sebab, kenapa aku
begitu bodoh” Nada memukul pukuli
kepalanya sendiri. Ditaman yang jaraknya
tak jauh dari sekolah, Nada termenung
memikirkan perasaannya sendiri dan tak
lama kemudian ada seorang wanita
menghampirinya
“permisi” wanita itu berseragam sama
dengan Nada yang berarti mereka satu
sekolah. “iya silakan” nada menjawabnya
dengan senyum namun tatapannya itu
kosong “maaf, apa kamu kenal dengan
Muhammad Adam siswa kelas 11?”tanya
siswi itu yang membuat nada kaget. “iya
aku kenal, ada apa ya?” nada malah balik
bertanya karena penasaran mengapa siswi
yang tak ia kenali itu menanyakan Adam,
bukankah semua siswi di sekolah
terfavourite ini mengenal sosok Adam.
“Sepertinya dia sangat terkenal ya? Tidak
jauh berbeda dengan masa SMP dulu”
jawaban yang sangat membuat rasa
penasaran nada semakin besar. “apa
maksud mu?” tanya nada kurang lebihnya
itu sedikit menyelidiki. “Dulu aku dan
Adam satu sekolah saat masih SMP, oia
namaku Shintya Pradika, aku siswi baru
disini” “Namaku Syanada Nissa, panggil
saja aku nada” “salam kenal ya nada, aku
boleh sedikit bercerita denganmu nada?”
‘dari tadi juga dia sudah bercerita yang
membuatku shock, tapi kenapa aku masih
ingin mendengar ceritanya? Apa karena
dia tahu tentang Adam?’ nada membatin.
“nada?” “oh iya silakan, aku akan
mendengarkannya”

***********************************

‘Setalah mendengar cerita dari siswi baru
itu hatiku menjadi hancur berkeping-
keping, sebaiknya tadi aku menolak
mendengarkan ceritanya, apa dia akan
merebut Adam dariku? Aku belum siap
untuk menghadapi ini semua’.
*FLASHBACK*
“Dulu pada saat kami masih duduk
dibangku SMP, aku tak tahu bahwa Adam
menyukaiku, dan suatu ketika Adam
mengutarakan perasaannya padaku namun
pada saat itu aku sudah memiliki seorang
kekasih dan aku sangat menyayangi
kekasihku itu, dan akhirnya aku menolak
perasaan Adam” terang Shintya yang
membuat nada tercengang, hampir saja
nada meneteskan air mata namun nada
berpura-pura bersikap biasa. “oh begitu”
“sejak saat itu aku mendengar bahwa
Adam tak pernah dekat dengan wanita
mana pun, aku sangat bersalah kepadanya
kini aku ingin mengobati luka didalam
hatinya” nada sudah tak bisa menahan air
mata yang sudah berada di pelupuk
matanya, akhirnya nada pamit pergi
meninggalkan shintya. “maaf, aku tidak
bisa lebih lama mendengarkan ceritamu”
lalu nada berlari membuat shintya heran
melihat sikap nada.
* END FLASHBACK*

‘ternyata kisah cinta itu hanya
khayalan bagiku
Cinta tak bermakna bagiku
Hanya luka yang ku dapatkan
Pedih, kecewa, sakit, dan teluka
itulah yang ku rasakan
Perasaan ini tak ada artinya
Hati ini hancur berkeping-
keping tanpa sisa
Aku tak tahu harus bagaimana,
Oh Tuhan tolonglah aku’
Pagi ini Nada pergi ke sekolah sendiri
dengan berjalan kaki dan tidak seperti
biasanya Nada pergi ke sekolah sepagi ini.
“aku tak tahu harus bagaimana, apa aku
harus menjahui Adam?” gumam nada.
Dari kejauhan Adam melihat Nada sedang
berjalan kaki menuju arah sekolah, lalu ia
menambah kecepatan sepeda motornya
untuk mengejar Nada .
“Nissa” panggil Adam dan Nada
menghentikan langkahnya.
Nada membatin ‘Itu Adam!!! Aku harus
bagaimana? Apa aku harus diam saja?
Aahh itu tidak mungkin’
“Iya” jawab-nya singkat
“kenapa kamu pergi duluan nis? Biasanya
kan kita selalu pergi ke sekolah bersama,
apa aku telat? Maaf deh” “hmm engga
kok, hari ini aku ingin jalan kaki ke
sekolah” “oh begitu ya, tapi kan sekolah
kita jauh nis. Ayo naik” perintah Adam
namun nada terus melangkahkan kakinya
tanpa memperdulikan Adam.
“Nis kamu kenapa si? Akhir-akhir ini kamu
aneh nis” pekik Adam dan Nada pun
menghentikan langkahnya kembali, tanpa
membalikan tubuhnya Nada menjawab
“Sudahlah, lebih baik kamu menjauh
dariku!! Bukankah sudah ada seseorang
yang sejak SMP kau sukai. Kejarlah dia
dan jangan perdulikan aku lagi” Dengan
segera Nada berlari menjauh karena ia tak
mau jika Adam melihatnya menangis.
Sementara itu Adam hanya tercengang
mendengar ucapan Nada, ia bingung
mengapa Nada berbicara seperti itu.
“apa maksudnya? Seseorang yang kusukai
sejak SMP”

***********************************

Sesampainya di sekolah Adam
terus berpikir tentang kejadian tadi dengan
Nada, ia masih tak mengerti mengapa
Nada bersikap seperti itu.
“Adaaaaamm” panggil seseorang dari arah
belakang Adam, dan ketika Adam
membalikan tubuhnya, mata adam
membulat besar seperti telur yang baru
saja direbus. “Shi.. shin.. tya” adam
terbata-bata melihat sosok Shintya
dihadapannya
“iya aku shintya, aku sangat senang
akhirnya aku bertemu juga denganmu”
Adam masih tak menyangka seorang
wanita yang dulu telah melukai hatinya
dan bersusah payah ia bangkit dari
keterpurukannya kini wanita itu kembali
lagi dihadapannya. “dam, Adam? Kenapa
kamu bengong” celetuk Shintya sambil
menggoyangkan telapak tangannya naik
turun tepat di depan wajah Adam. “iya
shin” akhirnya Adam kembali ke alam
sadarnya.
“apa kamu shock melihatku berada disini?
Hmm pasti kamu senang bertemu lagi
denganku?” dengan pedenya shintya
berkata seperti itu namun Adam
menghiraukan semua pertanyaan itu dan
Ia malah balik bertanya kepada Shintya.
“kamu pakai seragam yang sama
denganku, apa kamu pindah ke sekolah
ini?” “Iya, dan aku pindah ke sekolah ini
karena aku ingin selalu bersamamu”
terang Shintya. Lagi-lagi Adam terdiam
mendengar ucapan dari Shintya, mungkin
pagi ini menjadi pagi yang
membingungkan bagi Adam pertama ia
dimohon untuk menjauhi sahabatnya
sendiri dan terakhir Shintya kembali
kehadapannya karena ingin bersama
dirinya untuk menebus kesalahan Shintya
di masa lalu. Kepala Adam hampir pecah
memikirkan semua itu.
“Adam, ayo kita ke kelas” Shintya menarik
lengan Adam dan berjalan menuju kelas.
Di satu sisi Nada tak lagi
menuju ke sekolah, ia malah duduk di kursi
sebuah taman sambil terisak-isak Nada
mengeluarkan air matanya mungkin sudah
tak terhitung lagi Nada menangisi
perasaannya sendiri. Karena tak tahu
harus bagaimana ia menghadapi
perasaannya itu. “Mungkin sekarang Adam
sedang bergembira hati bertemu dengan
wanita yang ia cintai” pikirnya. Tak berapa
lama kemudian handphone nada berdering
nyaring terputar lagu milik salah satu
girlband korea “TTS - TWINKLE”.
“Assalamualaikum” sapa nada pada
seseorang di sebrang telpon sana
“Waalaikumsalam” “Iya bu, ada apa?”
“Nada, apa sekarang kam bisa pulang
lebih awal?” “memangnya ada apa bu?”
“sudah nanti ibu jelaskan di rumah, lebih
baik sekarang kamu meminta izin kepada
guru di sekolah untuk pulang lebih awal”
“baik bu, aku akan segera pulang” lalu Ibu
Nada menutup sambungan telphone, ‘ada
apa? Tidak biasanya ibu menyuruhku
pulang lebih awal?’ batin Nada.

************************************

24 Juli 2007
Pagi ini Adam sudah standby di
depan rumah Nada karena ia tak mau
Nada pergi ke sekolah berjalan kaki lagi,
alih-alih kemarin Nada tidak masuk
sekolah yang sudah pasti Nada itu bolos
maka dari itu Adam harus tahu kemarin
kemana saja Nada pergi. “Nissa” panggil
Adam ketika Nada baru saja keluar dari
dalam rumahnya. Nada hanya tersenyum
manis yang membuat Adam semakin
bingung namun Adam terbuai dengan
senyuman Nada. ‘senyuman manis itu ku
dapati lagi pagi ini, nissa kamu begitu
cantik! Ku mohon kamu jangan
menghindariku lagi seperti kemarin’ batin
Adam. “Good Morning” sapa Nada, Namun
tak ada respon dari Adam. “Adam!! Heyy
Adam” teriak Nada yang membuat Adam
kaget. “Niss, kamu kenapa?” Sepertinya
Adam salah tingkah melihat Nada pagi ini.
“kenapa apanya? Kamu pagi-pagi udah
ngelamun” pekik nada kesal. “Ehh maaf,
apa Nissa sudah kembali?” pertanyaan itu
membuat nada bingung, kembali? Apa
yang di maksud Adam? Nada menyentuh
kening Adam dengan punggung telapak
tangannya.Ck. Adam sakit! “Aku gak sakit
niss, apa kamu Nissa sudah kembali?”
tanya nya lagi. “kamu kenapa si dam?
Jangan bikin aku bingung?” “Harusnya
aku yang bilang begitu, kemarin kamu
kenapa? Apa ada masalah? Kenapa bolos
sekolah?” Pagi ini Nada di sambut dengan
rentetan pertanyaan dari Adam. “Maaf
dam, kemarin aku lagi ada sedikit masalah
aku minta maaf yah?” “masalah apa?”
“mau tau aja atau mau tau banget?”
tanya nada di selingi canda “cepet cerita!!”
“udah ah, kamu ini Mr. Kepo yang pernah
aku kenal, ayoo berangkat!! Nanti kita telat
lagi”
“yasudah, ku maafkan nona kepo” “enak
aja aku kepo, itu Cuma kamu yang Mr.
Kepo” Lalu mereka pun
berangkat ke sekolah bersama dan di
perjalanan mereka saling bercanda seperti
hari yang berlalu tak pernah ada masalah.
Adam membatin ‘sepertinya nissa
menyembunyikan sesuatu dariku. Ini
semua sangat aneh’
Sikap nada kembali seperti biasanya tetapi
itu membuat Adam merasa curiga, Nada
yang sepertinya menyembunyikan sesuatu
kepada Adam. Setelah mereka sampai di
sekolah Adam sudah di sambut oleh
Shintya yang sudah menunggu Adam
sedari tadi.
“Adaaamm~” panggil Shintya dari
kejauhan
“Princess mu datang tuh dam” bisik Nada
“Hahh!! Princess? Apaan si kamu niss”
bantahnya
“Yasudah aku duluan ya dam” Nada pamit
pergi ke kelas duluan karena ia tak mau
melihat Adam di gandrungi oleh Shintya
karena itu membuat hatinya sakit.
“Yasudah kalau mau duluan, aku mau ke
kantin dulu”
Lalu Nada berjalan menjauhi Adam dan dia
mengambil arah yang berbeda agar tidak
berpapasan dengan Shintya. “Loh kok
kamu bareng Nada?” tanya Shintya ketika
posisinya sudah dekat dengan Adam
“Emang kenapa? Setiap hari aku selalu
bareng dengan Nissa maksudku Nada”
“Apa rumah kalian dekat?” tanyanya lagi
namun Adam tak mau menjawabnya ia
malah berjalan menuju kelas.
“Oia shin, kamu mau membantu aku gak?”
“Bantu apa?” “Hari ini adalah hari ulang
tahunnya Nada, rencananya sore ini aku
mau buat kejutan buat dia” “Kejutan?”
tanya Shintya lagi “aku mau cari hadiah
istimewa buat dia, tapi aku bingung mau
memberi apa jadi setelah pulang sekolah
kamu temani aku cari hadiah ya, kamu
mau kan?” pinta Adam sumringah ‘kamu
begitu bahagia dengan wanita itu, apa
cintamu padaku sudah luntur dam?”
Shintya membatin.
“Yasudah, nanti aku temenin”
“terimakasih ya Shin”
****************************
“Adam, ayo pulang” ajak nada ketika
sudah waktunya pulang “Maaf niss, kamu
pulang duluan aja ya soalnya aku ada
janji” “Janji? Yasudah aku pulang duluan”
“Iya, maaf ya. Hati-hai di jalan”
Nada tak percaya jika Adam
memiliki janji, ia penasaran dengan Adam
lalu Nada diam-diam mengikuti Adam
dari belakang. Setelah sampai parkiran
sekolah Nada kaget karena disana Shintya
sudah menunggu Adam, Nada kecewa
melihat Adam berbohong padanya.
“ternyata benar kamu memang masih
sayang padanya” gumam Nada dengan
perasaan sedih.
Dengan perasaannya yang kacau tak
karuan itu Nada akhirnya pulang dengan
berjalan kaki, ia ingin menghabiskan sisa
waktu terakhirnya di Indonesia karena
besok dia dan keluarganya akan pindah ke
Australia. Nada tak ingin memberi tahu ini
kepada Adam karena jika Adam tahu Nada
akan pindah pasti Adam akan
mencegahnya pergi.
Di sebuah taman yang menjadi
tempat favourite nada, di tempat itu lah
Nada selalu bersenda gurau. Ia
menggoreskan tinta di Diarynya,
“Cinta itu tak bisa kita lihat
dengan mata
Tak bisa kita dengar dengan
telinga
Tak bisa kita raba dengan
jemari
Tapi bisa kita rasakan dengan
ketulusan hati
Ku rasa cinta itu tak sempurna
Karena ia menghampiri ku
seketika
Yang membuat hati ini rapuh”
Di saat itu pula teputar masa-masa Nada
saat bersama Adam di taman ini, penuh
canda dan tawa. Dan taman ini menjadi
kenangan indah untuk Nada, walau Adam
tidak terlalu sering ke taman itu.
Nada menulis kembali diDiarynya:
“Aku mengenalmu karena
senyum mu
Aku menyukaimu karena
kepribadian mu
Aku mencintaimu karena
tulusnya hati mu
Aku ingin selalu berada di
dekat mu
Aku ingin cinta ini selalu
menghangatkan dirimu
Aku ingin kau pun sama
mencintaiku dengan setulus hatimu”
“The twinkle twinkle .. The twinkle twinkle
uhuuuu” tiba-tiba saja ponsel nada
berdering nyaring.
“Assalamualaikum” sapa nada
“Waalaikumsalam, nada kamu dimana?
Cepat pulang kamu harus pack semua
barang-barangmu, besok pagi kita
langsung berangkat” “Iya bu, aku akan
segera pulang” jawab nada singkat lalu ia
memutuskan sambungan telpon tanpa
pamit lagi kepada ibunya.
Sebelum Nada pulang ia
menggoreskan sebuah kalimat di kursi
yang sedang ia duduki, setelah itu Nada
bergegas pulang. Sementara itu Adam dan
Shintya pergi ke sebuah toko, disana Adam
sibuk mencari sebuah hadiah untuk Nada.
Shintya mengambil kesempatan ini untuk
mendapatkan hati Adam kembali. “Adam,
gimana kalau yang ini” Shintya
menunjukkan boneka teddybear kepada
Adam “Hmmm nissa gak suka boneka
shin” elak Adam “Gak suka ya? Gimana
kalau yang ini?” Kali ini Shintya
menunjukkan sebuah kotak musik tapi
tetap Adam menolaknya kerena bagi Adam
itu mainan kuno.
“Shin, apa ini bagus?” “Bola kristal ya?
Menurutku kurang bagus” “Tapi ku rasa
ini bagus, 2 sepasang kekasih yang
sedang duduk di sebuah taman dengan
pohon berbunga sakura yang sedang
berguguran. Nissa itu sangat suka dengan
negeri sakura, jadi ini pas untuknya”
Jawab Adam sumringah
“Jepang maksudnya?” “Yup! Betul sekali,
Nissa itu wanita yang mandiri dan dia
bukan wanita yang manja. Dia pintar dan
baik hati” Adam menceritakan sosok Nissa
kepada Shintya
“Apa kamu menyukai Nada?” pertanyaan
itu membuat adam kaget, ia tak
menyangka Shintya akan menanyakan
pertanyaan itu kepadanya.

************************************

Sore itu Adam dan Shintya
pergi ke taman favourite Nada, disana
mereka memasang sebuah hiasan dan
sebuah tulisan yang bertulis “HAPPY
BIRTHDAY SYANADA NISSA” di hiasi
dengan ballon warna warni membuat
taman itu menjadi lebih indah, sore itu pun
banyak bunga yang bermekaran sepertinya
taman itu pun ingin memberikan kejutan
yang indah untuk Nada. “sebaiknya kamu
telfon Nada sekarang” perintah Shintya
“baiklah, terimakasih ya shin kamu sudah
mau membantu aku” “iya sama-sama, aku
pergi ya dam” “loh kok kamu pergi, ayo
kita rayakan bersama-sama” ajak adam
“Engga deh, biar ini menjadi kenangan
yang indah buat kalian dan aku gak mau
mengganggu itu” elak Shintya menahan
tangisnya “Hmm yaudah deh, kamu hati-
hati di jalan ya dan sekali lagi terimakasih”
“Iya santai aja dam” lalu shintya pergi
meninggalkan Adam, dalam perjalanan
Shintya akhirnya mengeluarkan air
matanya yang sedari tadi ia tahan karena
ia tak mau dibelas kasihani oleh Adam.
Sementara itu Adam sibuk
dengan persiapan pesta ulang tahun Nada
dan ia mengirimi nada pesan,
To : Nissa
From : Adam
“Assalamualaikum, Nissa sekarang juga
kamu harus datang ke taman! Taman
favourite mu, ku tunggu dan jangan telat
ya”
IN HOUSE NADA FAMILY
“Nada handphonemu berdering tuh” ucap
kakaknya Nada “Iya kak” lalu nada
mengambil handphonenya yang mendapat
satu pesan dari adam “baru saja aku
pulang dari sana, apa aku harus datang
lagi kesana?” gumam nada “yasudah
datang saja sana, siapa tahu itu penting”
perinta kakaknya nada seakan dia tahu isi
pesan itu. “ah kakak ini sok tahu”
“bukannya sok tahu, sudah sana pergi”
“iya kakakku yang tampan tapi bawel”
sahut nada diselingi canda, Nada pun
bergegas pergi.
Sesampainya disana Nada kaget melihat
taman favouritenya itu berubah seperti di
sulap, karena tadi saat dia disana tak ada
bunga yang bermekaran dan Nada lebih
tercengang melihat sebuah tulisan. tiba-
tiba saja terdengar seseorang bernyanyi
dan di iringi suara gitar “Happy Birthday
to Nissa, Happy Birthday Happy Birthday
Happy Birthday Nissa” itulah yang Adam
nyanyikan untuk Nada, Nada pun terharu
melihat ini semua dan ia meneteskan air
mata kebahagiaannya. “Ehh kenapa
nangis?” tanya adam kebingungan
“terimakasih ya dam” ucap nada sambil
terisak “Iya sama-sam niss” lalu Adam
mengusap air mata di wajah nada “Ini
hadiah special untukmu” sambungnya
serta memberikah hadiah kepada nada.
Sore itu menjadi sebuah
kenangan yang sangat indah bagi Nada, ia
sangat senang karena Adam ingat dengan
hari ulang tahunnya padahal dia sendiri
tak ingat. Dan itu menjadi beban bagi
nada untuk meninggalkan Adam, namun
bagaimana pun juga ia harus mengikuti
orang tuanya. Dengan berat hati Nada
pergi ke Australia meninggalkan cintanya
yang sampai saat ini belum ia sampaikan
kepada pujaan hatinya itu.
***************************
Pada malam terakhir Nada berada di
Indonesia ia menulis diDiarynya :
Mempertahankan persahabatan
itu lebih baik
Walau hati terasa sakit namun
aku harus tegar
Tegar dan kuat seperti karang
yang diterpa ombak
Bagiku mencintaimu adalah
suatu hal yang terindah di hidupku
Kau menjadi duniaku,
Dunia yang begitu tentram dan
indah
Mungkin jika tanpamu aku tak
akan menempati dunia yang teindah ini
Aku sangat berterimakasih
karena kau telah masuk keduniaku
Cinta dan kasihku selalu
tercurahkan untukmu, Muhammad Adam.
*****************************
25 Juli 2007
Pagi ini langit tak cerah seperti
biasanya karena matahari mengumpat
dibalik awan, Adam yang hendak
berangkat ke sekolah merasa aneh juga
dengan cuaca pagi ini. “apa akan turun
hujan? Ini kan musim kemarau! Ah aku
harus bergegas pergi sebelum hujan”
gumam Adam.
Tak lama kemudian ia sudah sampai di
depan rumah Nada tapi keanehan terjadi
lagi karena rumah Nada terlihat sepi tak
ada orang, karena gerbang rumah Nada
terkunci Adam hanya memanggil nama
Nada dengan keras namun tak ada
jawaban satu pun dari dalam rumah.
“Apa Nissa sudah pergi ya?” Adam
bertanya sendiri pada dirinya.
Ia pun mencoba menelpon Nada namun
tak aktif, akhirnya Adam pun berangkat
kesekolah sendiri.
Sesampainya disekolah Adam
langsung menuju kelas untuk menari Nada
namun sosok yang ia cari itu tak ada.
‘Nissa kamu kemana si’ gumam Adam
khawatir. Lalu ia bertanya kepada teman
terdekat Nada, Lifah.
“Lifah” panggilnya kepada Lifah yang baru
saja masuk kedalam kelas. “Iya dam
kenapa?”
“apa kamu tahu dimana Nissa? Maksudku
Nada”
“Pagi ini Nada sedang menuju bandara,
apa kamu tidak tahu?”
“Bandara?” “iya bandara, Pagi ini Nada
akan pindah ke Australia” “APA???????”
teriak Adam tak percaya.
“Oia, dia menitipkan ini untukmu dam”
Lifah memberikan sebuah kotak kepada
Adam. “Apa ini?” tanya Adam dengan
suara lesu “Aku tak tahu itu isinya apa,
sebaiknya kamu buka sendiri saja”
“terimakasih ya fah” “Iya sama-sama”
Lifah hendak berjalan menuju tempat
duduknya. “Fah, apa kamu tahu jam
keberangkatan Nada?” “Pesawatnya lepas
landas pukul 06.30 pagi ini, hmm kamu
sudah telat dam” jawab Lifah membuat
Adam semakin terpukul mendengarnya.
Dengan hati perasaan sedih
Adam membuka kotak itu diatap sekolah,
isi kotak itu adalah sebuah Diary milik
Nada. Sampul Diary itu foto Nada
bersama Adam, perlahan Adam membuka
dan mebaca isi Diary tersebut. “Jadi
selama ini kamu sudah menyembunyikan
perasaanmu padaku niss? Maaf karena
aku terlalu bodoh tak menyadari itu tapi
aku pun menyukaimu niss, kenapa kamu
harus pergi niss? KENAPA?” teriak Adam
dan ia meneteskan air mata. Adam
menulis di diary nada yang belum terisi.
Hari ini tepat setelah kita merayakan hari
ulang tahunmu kemarin
Kau meninggalkanku tanpa
seizin dariku
Aku sangat kecewa, marah dan
sedih
Aku berteriak sekuat tenagaku
agar kau bisa mendengar
Namun hening tak ada jawaban
Kau benar-benar pergi, pergi
jauh meninggalkanku
Maaf karena aku yang bodoh
ini
Aku sangat bodoh tak
menyadari perasaanmu padaku
Begitu besar cintamu untukku
Mengapa ku terlambat
menyatakan perasaanku juga?
Ku dapati dirimu telah pergi,
aku menyesal.
Aku pun sangat mencintaimu
Nissa,
Aku akan menunnggumu
kembali ke sisiku Nissa.
Ketika itu terjadi aku tak akan
menyianyiakan itu lagi.
Aku menintaimu Syanada
Nissa.

*******************************☆

6 Tahun Kemudian.
16 April 2013

Disebuah taman
yang pemandangannya sangat indah yang
dapat memanjakan mata ketika
melihatnya, hingga taman itu tak pernah
sepi pengunjungnya. Seorang wanita yang
betubuh tinggi dan berambut panjang
serta membawa sebuah kamera digital
yang sedari tadi mempotret lingkungan
ditaman itu.
“Sangat indah, tak ada yang berubah”
gumam wanita itu yang ternyata ia adalah
Nada. Terdengar suara seseorang
memainkan biola Nada pun melihat ke
arah sumber suara itu namun seseorang
yang memaikan biola tak terlihat sosoknya
karena terhalangi oleh banyaknya
penonton yang melihat pertunjukkan itu.
Nada pun berjalan menghampiri
pertunjukkan itu, matanya pun terbelalak
ketika ingin mempotret pemain biola.
“Adam” ucapnya tak percaya apa yang ia
lihat, karena suara biola itu sangat
kencang hingga pemain biola yang ia
sebut Adam itu tak mendengarnya. Nada
menahan air matanya dengan sebuah
senyuman dibibirnya dan ia pun tak
menyianyiakan kesempatan ini untuk
mempotret Adam.
Setelah pertunjukkan selesai,
Adam merapihkan peralatannya dan
memasukan ke dalam ranselnya yang
berwarna hitam itu. Adam duduk dikursi
sambil memandang indahnya
pemandangan di taman itu, ‘Nissa kapan
kamu kembali?’ gumam Adam namun
terdengar oleh seseorang yang sedang
berjalan dibelakang kursi yang adam
duduki.
“Apa kamu memanggilku?” tanya wanita
itu dari belakang Adam.
“Maaf” jawab Adam tanpa memalingkan
wajahnya ke belakang lalu beranjak pergi.
“Adam” panggil wanita itu. Adam
menghentikan langkahnya dan terdiam
“Apa kamu sudah lupa denganku?” tanya
wanita itu lagi.
“Nissa?” Ia pun membalikkan tubuhnya
dan matanya terbelalak melihat sosok
seseorang yang sangat ia rindukan.
“Nissa?” panggilnya lagi masih tak
percaya
“iya ini aku Syanada Nissa” jawab Nada
disertai senyuman manisnya,
Adam pun melompati kursi didepannya dan
memeluk Nada. Pagi itu menjadi pagi yang
hangat untuk mereka saling melepaskan
rasa rindu dihati yang sudah lama
menyiksa batin mereka.
Adam memberi rentetan
pertanyaan kepada Nada karena Nada
pergi tanpa pamit kepadanya, “bagaikan
hilang ditelan bumi” gurau Adam, Nada
hanya tersenyum mendengar semua
pertanyaan Adam. Dalam pertemuan itu
pun mereka masih belum bisa jujur dengan
perasaan mereka sendiri, sebuah
perpisahan tak membuat Adam untuk
mengungkapkan perasaanya juga. Tiba-
tiba ponsel Nada berdering nyaring,
panggilan masuk. “Assalamualaikum” sapa
nada.
“Iya kakak, aku bisa jaga diri selama di
Indonesia”
“Bye, Miss you too” Nada mengakhiri
sambungan telponnya.
'Miss you? Kakak? Apa Nissa sudah
memiliki kekasih?’ batin Adam.
“Dam?” panggil Nada membuyarkan fikiran
Adam.
“Niss kamu sudah punya pacar?” tanya
Adam penasaran.
Nada hanya tertawa mendengar
pertanyaan Adam dan Adam pun
mengulang pertanyaannya lagi.
“Tadi itu kakak ku yang telepon, dia
khawatir karena aku datang ke Indonesia
sendiri” jawab Nada diselingi tawa, Adam
pun dapat bernafas lega mendengarnya.
“Oia, aku akan kembali ke Australia besok”
jelas Nada membuat nafas Adam yang
tadinya lega menjadi terecekik.
Nada merasa aneh karena melihat Adam
yang mencekik lehernya sendiri dengan
kedua tangannya.
“Adam kamu kenapa?” tanya Nada
khawatir.
***************************
Malamnya Adam tak dapat tidur karena
memikirkan Nada yang akan kembali ke Ausi
besok.
Flasback!
“Kamu akan pulang besok niss?” tanya
Adam tak percaya setelah ia melepaskan
cekikannya itu.
“Iya dam, aku sudah seminggu disini”
“kenapa kamu tidak menghubungi aku
niss?” “Satu hari setelah aku tiba di
Indonesia aku mengunjungi rumahmu tapi
orangtua mu bilang kamu pindah ngekost”
“Iya maaf”
Flashback End!
“Kenapa aku pada waktu itu aku tidak
kembali ke rumah?” gerutu adam.
“Sepertinya aku harus menelepon Nissa” ia
pun mengambil ponselnya.
“tapi apa yang ingin aku ucapkan
padanya? Ah kenapa aku jadi bodoh
seperti ini!! Tapi besok Nissa akan kembali
ke Australia, aku tak mau kehilangan dia
untuk kedua kalinya. Baiklah” dengan
bergegas Adam mengambil sebuah kotak
yang ia simpan diatas meja dan ia pun
pergi.
IN HOUSE NADA FAMILY
Setelah perjalanan selama
sepuluh menit Adam pun sampai ke
tempat tujuan, dimana lagi kalau bukan
kediaman rumah Nada. Adam hanya
berdiam diri tepat di depan rumah Nada,
adam tak berani masuk ke rumah Nada
karena ia tak tahu apa yang harus ia
ucapkan ketika bertemu Nada.
“Halo Niss, sudah lama ya kita gak
bertemu” Adam mengucapkan itu serta
mengangkat kedua tangannya seperti
posisi sedang berdoa.
“Aiih gak ketemu? Tadi siang kita baru
saja bertemu” cerocos adam pada dirinya
sendiri.
Adam sedang melatih apa yang akan ia
ucapkan kepada Nada ketika mereka
bertemu.
“Halo Niss, aku masih kangen loh sama
kamu” cobanya lagi
“Iih gak banget sih, aduuh kenapa aku
semakin bodoh gini?”
Tiga puluh menit telah berlalu,
Adam masih belum siap untuk bertemu
Nada dan tiba-tiba pintu rumah Nada
terbuka. Nada yang awalnya tidak melihat
kehadiran Adam pada akhirnya ia melihat
Adam yang bergegas menaiki sepeda
motornya.
“Adam?” panggil Nada.
“Aduh kenapa dia harus melihat
kehadiranku sih! Aku harus gimana nih?
Ya Tuhan bantu aku” Adam membatin
serta memejamkan matanya.
“Adam” teriak Nada.
“Halo niss” Adam berbasa-basi.
“Kamu ngapain disitu? Ayo sini masuk?”
ajak Nada serta membukakan pintu
gerbang rumahnya.
Adam pun masuk dengan ragu-ragu.
“Hmmm duduk di luar saja yah? Didalam
rumah hanya ada aku sendiri. Gak apa-
apa kan?”
“Iya gak apa-apa koq niss, lagian aku
kesini kebetulan aja lewat” Dusta Adam.
“Oh gitu ya? Oia, sebentar dulu ya aku
ambilkan minum” Nada bergegas masuk
ke dalam rumah.
“Hanya lewat? Sudah setengah jam aku
berdiri disana. Jadi apa yang aku
inginkan?” gerutu adam dengan volume
suara yang pelan.
Tidak berapa lama kemudian
Nada keluar dengan membawa dua
cangkir minuman. “Silakan diminum” ucap
Nada sopan. “Iya terimakasih” Setelah itu
suasana menjadi sunyi karena mereka
hanya berdiam saja, mereka terbawa oleh
lamunan mereka sendiri. “Niss” “Adam”
panggil mereka bersamaan. “Kamu dulu
deh” lagi-lagi mereka mengucapkannya
secara bersamaan. “Udah kamu duluan aja
dam” “yasudah, aku mau memberikan ini”
adam menyodorkan sebuah kotak yang
dulu pernah Nada berikan kepadanya.
“Ini...” Nada tak mengerti mengapa
mengembalikan diarynya.
“Nanti saja dibukanya” perintah adam
sopan.
“Baiklah”
“Jadi sekarang giliran kamu niss”
“Gilir?” tanya Nada tak mengerti dan
Adam hanya memandangi Nada saja tanpa
menjawab.
“Oh iya aku baru ingat, besok aku akan
kembali ke Australia dan pesawatku lepas
landas pukul 08.00 apa kamu akan
mengantarku?” dengan berberat hati Nada
memberi kabar kepergiannya ke Australia.
Adam hanya terdiam, raut wajahnya
berbuah menjadi dingin.
“Adam kamu mau mengantarku?
Tanyanya lagi.
“Maaf niss sepertinya aku tak bisa, aku
harus pulang sekarang” Adam pun dengan
cepat berjalan ke arah parkir sepeda
motornya dan buuuuuusssssshhhhh Adam
melaju dengan cepat. Nada menangis
melihat kepergian Adam yang begitu saja
dan ia pun langsung membuka isi kotak
yang adam berikan dan membaca
diarynya.
Syanada Nissa
Gadis pendiam dan cerdas yang aku kenal
di sekolah
Setiap hari aku selalu memperhatikannya
Dia cantik dan baik hati
Apa kamu ingat niss saat pertama kali
kita saling bertemu di taman sekolah?
aku membantumu ketika buku-bukumu
terjatuh dan berserakan di tanah
Pada saat itu aku melihat senyummu yang
manis dan saat itu pula aku mulai
menyukaimu.
setelah aku membaca semua isi diarymu
ini baru aku tahu kita sama-sama saling
jatuh cinta pada saat waktu yang
bersamaan.
Namun aku terlalu bodoh karena tak
menyadari bahwa kamu pun menyukaiku
Maafkan aku Nissa,
tetapi aku sungguh mencintaimu.
“Belum telat Mr. Kepo” gerutu Nada dalam
tangisnya.
**********************************
Keesokan paginya Nada sudah menunggu
Adam di Bandara namu tak ada sedikitpun
pertanda kehadiran Adam. Nada semakin
gelisah, ia duduk di barisan kursi yang
disediakan oleh pihak pengurus bandara
dan Nada menatap erat diarynya itu. Tak
berapa lama seseorang duduk disamping
kursinya dia adalah Shintya namun Nada
menyadarinya.
“Nada?” panggil Shintya dan Nada pun
melirikan matanya ke arah suara itu
berasal.
“Shintya?” Nada sedikit shock namun ia
dapat bersiakap tenang.
“Apa kamu akan kembali lagi ke
Australia?”
“Iya sepertinya, oia bagaimana
hubunganmu dengannya?”
“dengannya? Siapa? Oh Adam”
“Iya dia”
“Boleh aku bercerita?”
“kali ini apa yang ingin kamu ceritakan?”
“Hahaha kali ini ceritaku tak akan
menghancurkan hatimu lagi”
Lagi-lagi Nada tercengang mendengar
ucapan Shintya.
“Ingat saat aku pergi dengan Adam pada
hari ulangtahun mu?”
“iya aku ingat, loh kamu tahu aku melihat
kalian pergi bersama?” terang Nada
namun ia sadar kalau ia sedang berkata
jujur
“saat itu Adam memintaku menemaninya
pergi ke Mall untuk mencari sebuah hadiah
ulang tahunmu .....................................”
FLASHBACK
“Yup! Betul sekali, Nissa itu wanita yang
mandiri dan dia bukan wanita yang manja.
Dia pintar dan baik hati” Adam
menceritakan sosok Nissa kepada Shintya
“Apa kamu menyukai Nada?” pertanyaan
itu membuat adam kaget, ia tak
menyangka Shintya akan menanyakan
pertanyaan itu kepadanya
“Ya aku menyukainya, bahkan aku sangat
menyukainya” terang Adam
“Tapi dam, aku rela pindah ke sekolah itu
hanya untuk kamu dam, aku sayang kamu.
Bukankah dulu kamu sangat menyukaiku?”
“Iya aku menyukaimu tapi itu dulu, kamu
menolak cintaku hingga aku patah hati
dan semenjak aku bertemu Nissa aku
mulai membuka pintu hatiku kembali dan
melupakan semua tentangmu. Aku jatuh
cinta kepada Nissa dan aku tak ingin
kehilangannya, maafkan aku shintya
karena aku tak ingin jatuh pada lubang
yang sama bersamamu”
“Baiklah aku mengerti dam, jika itu
memang pilahan terbaik untukmu aku rela
melepasmu”
“Terimakasih shintya, kamu memang
temanku yang baik”
FLASHBACK END
“jadi begitulah ceritanya” Shintya
menengokan kepalanya ke arah Nada dan
ternyata Nada sudah berlari ke luar
bandara. Shintya pun tersenyum senang
melihat kepergian Nada dan ia berkata
“Semoga kalian bahagia” Shintya pun
pergi.
“Maafkan aku dam, aku tak
pernah yakin dengan perasaanku ini” ucap
Nada, ia menaiki taksi menuju kediaman
rumah Adam dan sesampainya disana
Adam tak ada lalu ia bergegas kembali
menuju taman sekolah dan Adam pun tak
ada disana. Nada putus asa karena ia tak
tahu harus pergi kemana lagi untuk
mencari Adam.
“Kamu dimana?????????” teriak Nada dan
tangisnya pun pecah. Kemudia ia
membuka lagi diarynya dan membaca
dihalaman terakhir.
Ketika suatu saat kamu kehilanganku
Temuilah aku di restourant milik
orangtuaku
Karena aku rindu saat kita pertama kali
datang ke restourant ini.
Saranghaeyo Syanada Nissa.
“Restourant? Tunggu aku dam”
*******************************************
Di Restourant milik keluarga Adam, terlihat
Adam sedang duduk di meja tamu
tepatnya di ujung bagian restourant. Adam
terlihat seperti sedang menunggu
kedatangan seseorang, wajah Adam
terlihat pucat dan tubuhnya lemas namun
ia menutupi itu semua karena ia yakin
Nada akan datang. Memang benar tak
berapa lama kemudian Nada datang
mengahampiri Meja kasir.
“Dimana Adam?” tanya Nada tak sabar
penjaga kasir itu hanya menunjuk ke arah
dimana Adam duduk, Nada menengokan
kepalanya ke arah kasir itu menunjuk dan
dia hanya menatap pria yang sedang
duduk disana. Lalu Nada berjalan gontai
ke arah Adam namun Adam bersikap
seolah ia tak melihat kehadiran Nada.
“Adam” panggil Nada dengan volume
suara pelan namun tersendu-sendu. Adam
akhirnya melirikan matanya tepat ke wajah
Nada setelah itu Adam pingsan. “Adam
Adam kamu kenapa dam?” Nada dengan
cemas menggoyang-goyangkan bahu
Adam.
“Tolong toloooong” teriak Nada meminta
tolong kepada para pelayan di Restourant
itu.
Di Restourant itu ternyata
terdapat sebuah kamar tidur yang cukup
mewah dan kamar itu milik Adam, lebih
tepatnya setelah Adam pindah dari
kediaman rumah orangtuanya ia pindah ke
restourant. Nada melihat-lihat sekeliling
kamar itu, ia sedikit kaget karena banyak
foto-foto dirinnya dengan Adam yang
ditempel rapih di dinding kamar pribadi
itu. Dokter telah selesai memeriksa
kesehatan Adam dan Nada pun bertanya
bagaimana kesehatan Adam. Dokter
menjelaskan bahwa Adam hanya kurang
beristirahat. Akhirnya Nada dapat
bernapas lega karena semenjak Adam
pingsan ia selalu khawatir dengan keadaan
Adam.
Malam ini Nada tak kembali ke rumah dan
ia pun memutuskan tidak jadi kembali ke
Australia, Nada semalaman merawat
Adam hingga ia tertidur di sofa kamar
pribadi Adam. Ke esokan paginya Nada
terbangun dari tidurnya ia kaget melihat
Adam tak lagi ada di tempat tidur. “Adam”
panggil Nada cemas.
Nada pun berkeliling di Restourant untuk
mencari Adam namun kekhawatirannya
semakin bertambah karena tak ia dapati
sosok yang ia cari itu. Dari kejauhan Nada
berdiri ia melihat seseorang sedang
berjalan menuju restourant.
“Apa itu Adam?” Nada bertanya pada
dirinya sendiri.
Nada berlari untuk menghampiri seseorang
itu dan benar dugaannya seseorang itu
adalah Adam.
“Mengapa kamu tidak kembali ke
Australia?” tanya Adam ketika jarak
mereka sudah hampir dekat.
“Bukankah ini yang kamu inginkan” jawab
Nada menahan tangisnya
“Tapi ini bukan mau mu, kembalilah ke
tempat tinggalmu” ucap Adam tanpa
perasaan lalu dia berjalan melewati Nada.
“Ku kira selama ini kamu masih
berhubungan dengan Shintya dan ku kira
kamu tak menyukaiku hingga aku
memutuskan ikut ke Australia bersama
orangtua ku” jelas Nada masih menahan
tangisnya dan Adam menghentikan
langkahnya.
“Mengapa kamu selalu mengira-ngira apa
yang belum pasti terjadi? Kamu tanpa
pamit padaku dan pergi begitu saja
meninggalkanku. Apa kamu tahu selama
ini aku tersiksa hah?” Nada hanya terdiam
namun ia tak dapat menahan tangisnya
lagi.
“6 tahun kamu pergi dan sekarang kamu
kembali, untuk apa?” dan Adam
meneruskan
“Apa kehidupan ini bisa dipermainkan
olehmu? Kamu bisa seeanaknya datang
dan pergi ke kehidupan seseorang?” Lalu
Adam meneruskan langkah kakinya.
“Karena aku sangat mencintaimu dam”
teriak Nada dalam tangisnya.
“Apa selama ini hanya kamu yang merasa
tersiksa? Aku pun iya sama tersiksanya
denganmu, lebi-lebih pada saat SMA dulu
kamu tak perduli denganku, semenjak
kedatangan Shintya kamu lebih banyak
waktu bersama dengannya. Itu sangat
membuat hatiku sakit” Tangis Nada
semakin pecah.
Adam membalikan tubuhnya dan berlari
menuju Nada yang sedang menangis.
“Maafkan aku Niss” ucap Adam menyesal
lalu ia memeluk Nada dan mengusap air
mata yang mengalir deras di wajah Nada.
“Sudah beribu kalinya aku menangis
karenamu dam”
“Maafkan aku niss, aku pun sama
denganmu”
“apa?” tanya nada tak mengerti
“Aku sangat mencintaimu dan aku tak
ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya”
terang Adam dan Nada membalas pelukan
Adam.
Sementara itu dari kejauhan seseorang
berlari cepat ke arah meraka.
“Hey! Hey! Awaaaasss” teriak seorang
anak muda itu
Ternyata anak muda itu berlari karena dia
sedang dikejar-kejar oleh seekor anjing.
“Hahahaha” Adam dan Nada hanya
tertawa melihatnya, mereka menghiraukan
bahaya yang akan datang kepada mereka.
“Kaki seribu” ucap Adam tetapi Nada tak
mengerti apa yang adam ucapkan
“Lariiiiiii” teriak Adam sambil memegang
erat tangan Nada.
Merekan pun berlari dengan
cepat, tetapi mereka bukan ketakutan
karena di kejar seekor anjing malah
mereka tertawa bahagia.
******************************
22 Juni 2013
“Apa penghulunya sudah datang?” tanya
seseorang.
“Iya sudah datang dan semuanya sudah
siap?”
Setelah 2 bulan berlalu Adam
dan Nada pun akan melanjutkan hubungan
mereka ke jenjang pernikahan. Semua
persiapan pernikahan mereka sederhana
namun terlihat romantis karena mereka
mengadakan pernikahan di Restourant
milik Adam. Bunga-bunga yang menjadi
penghias di acara resepsi pernikahan
mereka membuat tamu undangan terpana
melihatnya. Nada mengenakan gaun
berwana Putih dihiasi corak-corak yang
indah membuat Nada terlihat semakin
cantik. Dan Adam pun terlihat sangat
tampan dan menawan dengan
mengenakan Jas dan Celana berwarna
Putih bak Yoon Ji Hoo peran Kim Hyun
Joong di drama Boys Before Flowers
*Author gila Korea :D*. Meraka menjadi
sepasang kekasih yang dapat mebuat
pasangan lain cemburu melihat keserasian
mereka.
7 Tahun Kemudian
“Ayah Ayah” panggil seorang anak
perempuan berusia 5 tahun kepada
Ayahnya
“Iya ada apa sayang?” tanya Ayahnya
“Disana ada nama Ayah dan Bunda” jawab
anak itu polos serta menunjuk ke arah
bangku yang terletak di taman itu.
Ayahnya pun membaca tulisan yang
sedikit memudar di bangku taman itu.
“MUHAMMAD ADAM DAN SYANADA
NISSA. AKU MENCINTAIMU” baca Ayahnya
dengan volume suara yang pelan. Dan
ternyata Ayah dari seorang anak
perempuan itu adalah Adam.
“Ayah tahu memang Bundamu sangat
mencintai Ayah” ucap Adam serta
mengangkat tubuh anaknya untuk dipeluk
olehnya.
“Bunda bunda itu sangat indah ya?” tanya
anak perempuan itu kepada ibunya.
“Iya sayang” jawab ibu anak itu dengan
ramah.
Dan dia adalah Nada, Nada pun sedang
memegang seorang anak lelaki yang
usianya sama berusia 5 tahun.
Kini usia pernikahan mereka sudah
mencapai 7 tahun, Adam dan Nada
memiliki Anak Kembar lelaki dan
perempuan.
“Apa kamu yang menulis dibangku itu?”
tanya Adam kepada Nada
“Iya, apa bunda yang menulisnya?”
sambung anak perempuan itu serta
menunjuk ke arah letak bangku tersebut.
Nada hanya diam karena ia malu untuk
berkata jujur.
“Lihat lihat wajah Bunda kalian memerah,
apa dia malu?” tanya Adam berpura-pura
polos
“Apa sih kamu ini, bukan aku yang
menulisnya” dusta Nada lalu berjalan
pergi.
“Adayang malu tuh” goda Adam.
“Wah Bunda malu ya” ucap kedua anak
mereka bersamaan.

............ END ................

Gimana ceritanya?
fanfic ini aku buat secara singkat jadi
hanya 3 part saja ..
dari inti ceritanya sih sama aja kaya di ftv
ftv gitu,
tapi dijamin ini real hasil karanganku ..
yang sudah sempat baca fanficku ini
hmmm Thank you so much ^_^

ILUSI

Dahulu . . .
Aku yang tak mengerti cinta
Dahulu . . .
Aku yang benci tuk mengatakan cinta
Kini datang sebuah perasaan yang tak dapat ku mengerti
Gelisah, bimbang hatiku
                   Tak dapat kupungkiri hati ini jatuh cinta
                   Lemah Lembut Hatimu menyejukan hatiku
                   Perhatianmu membuatku merasakan arti kasihsayang
                   Dan aku akui jatuh cinta itu indah . . .

Beribu perasaan aku hindari
Karena kurasa cintamu bukanlah untukku
Walau hati ini selalu bergetar ketika melihat dirimu
Namun tuk memiliki cintamu hanyalah sebuah  ilusi

                   Benih-benih cinta yang tumbuh dilubuk hatiku
                   Kan kubur sedalam-dalamnya
                   Rasa ini Cinta ini begitu menyakitkan
                   Dan ku anggap semua ini hanyalah ILUSI . . .

            Disetiap Nafasku, aku selalu memikirkan dirimu
            Disetiap detik waktu yang berlalu, Hanya namamu yang selalu ku ingat
            Disetiap detak jantungku, Menggemalah suara indah mu
            Disetiap darah yang mengalir ditubuhku, Tertanam benih cinta dirimu
               Dan hati ini berkata Aku Jatuh Cinta Kepadamu
               Namun tuk memiliki dirimu hanyalah sebuah ILUSI

bersama sahabat^^

Tak Seindah Yang Kuharapkan

Indahnya cinta ..
Membuat hati riang gembira ,,
Indahnya kasih sayang ..
Membuat hati tak merasa kosong dan kesepian ,,
Indahnya rayuan manis mu ..
Membuat hati ini terbuai dengan alunan indah suara manis mu ,,

Dirimu membuat hidupku terasa begitu istimewa ..
Dirimu membuai hatiku berbunga-bunga ,,
Dirimu membuatku merasakan indahnya cinta ,,
Dan dirimu selalu ada di benakku yang terpaling dalam ,,
Inginku menyentuh sanubari agar cinta dan kasih ini tak cukup sampai disini ..


Ternyata menyentuh sanubari tak semudah yang kusangka ..
Diriku hanya tebuai dalam dunia khayalku yang tak pernah sampai ,,
Bagaikan diriku yang sedang besusah payah tuk memetik rembulan ,,
Tak ada cinta dan kasih yang sesungguhnya darimu ,,
yang ku dapat hanya kebohongan dan kebohongan ,,
Cinta darimu hanyalah sebuah metafora yang datang sebentar lalu hilang entah kemana ,,Akankah engkau tahu,
Aku merindukan sosok mu yang selalu menemani hari-hariku ?
Aku merindukan dirimu yang menjadi penerang dalam hidupku ?
Dan aku merindukan suara lembut mu yang memanjakan diriku ?
Kasih sayangku padamu begitu tulus ?Namun itu semua tak bisa ku ucapkan !!
Karena kini kau telah mengecewakan cinta ku ,,
Kini kau mengacuhkan ku ,,
Kau meninggalkan ku seperti aku adalah mainan mu ..
Ketika kau senang kau bersama ku dan ketika bosan kau pergi menjauh dari ku ..
Apakah aku sebuah mainan bagimu ?
Apakah aku tak layak menjadi pemilik hatimu ?
Dan Apakah aku hanya sebuah bunga yang indah dipandang saat mekarnya saja?
Jangan jadikan rasa suka ku ini menjadi rasa benci !!
Jangan kau jadikan aku wanita yang bodoh karena mengharapkan cinta mu yang tak kunjung datang !!
Jika kamu memang tak menginginkan cinta dariku maka pergilah dan lepaskan aku !!
Jangan kau jerat aku dengan semua kebimbangan mu !!
Aku tak berharap ada cinta yang hanya sekedar saja seperti bunga yang mekar tak lama pun akan layu !!
Karena ku menginginkan cinta seperti ujung kuku karena ketika kuku itu patah maka akan tumbuh kembali ..
Jadi lepaskan aku jika kamu tak mencintai aku
Tetapi Jeratlah aku jika kamu memang tulus mencintai aku
Karena masa depanku masih terbuka lebar menyambut hadirnya diriku ..

Aku ingin Menjadi Penerang Dalam Hatimu

Malam ini diriku rindu pada sosok mu yang membuat hati terkagum
Lembutnya suara mu membuat telinga ini tak ingin henti mendengarnya
Wajah mu yang selalu ceria membuat mata ini tak ingin lepas memandang dirimu
Dirimu bagaikan bunga yang indah disaat mekar
Tampan dan berwibawa
Namun tak pernah ada yang tahu bawa di dalam hati mu tersimpan berjuta rasa kesepian
Aku pun tak mengetahuinya dan ku rasa itu adalah kebodohan ku
Apakah kamu merasa tak ada seseorang yang menemani di hari-hari mu?
Apakah begitu membosankan kamu menjalani kehidupan ini?
Apakah kamu begitu gelisah disetiap detik yang berlalu?
Ketika ku tahu bahwa diriku tak pernah ada di hatimu
Maka saat itu pun aku sadar bahwa aku tak membuat mu bahagia
Namun aku ingin sekali menjadi seseorang yang special dihati mu
Selalu ada untuk mu disaat suka maupun duka
Jikalau kamu merasa kesepian,
Jadikanlah aku teman yang mengusir kesepian mu
Jikalau kamu merasa sedih,
Jadikanlah aku sebagai seorang Ibu yang mengkasiani mu dengan tulus
Jikalau kamu merasa gundah dan gelisah,
Jadikanlah aku sandaran curahan hati atas keluh kesah mu itu
Jikalau kamu sedang kesulitan,
Jadikan aku sebagai seorang Ayah yang memberi nasihat dan jalan keluar dari kesulitan mu
Dan jikalau kamu merasa bahagia,
Anggaplah aku seseorang yang berharga bagimu dan aku akan turut bahagia melihat mu bahagia
Ternyata dunia khayalku begitu tinggi
Aku yang ingin selalu ada untuk mu
Aku yang ingin dianggap beharga bagimu
Dan itu semua adalah harapan kosong yang ku dapatkan
Dirimu terlalu berharga tuk ku miliki
Dan diriku terlalu bodoh memiliki harapan itu semua
Ketika pagi datang,
ku ingin menjadi seekor burung yang bersiul di samping jendela kamarmu,
membangunkan mu dari mimpi indah mu
Ketika malam datang,
Ku ingin menjadi bulan dan bintang yang menemani mu di kala kamu sedang termenung
Lihatlah ke langit yang penuh dengan gemerlap bintang
dari sekian banyak bintang di langit carilah bintang yang terpaling kecil dan cahayanya pun meredup
Walapun ia kecil dan cahayanya meredup tetapi dia akan bertahan lama menemani mu hingga pagi tiba
Dan itu adalah aku
aku yang akan setia menemani mu di kala pagi dan malam mu