Selasa, 05 Agustus 2014

[FF] ONLY ONE

Hidup tak selalu berjalan sesuai dengan yang manusia inginkan.
Kehidupan manusia kadang berada di atas dengan kejayaan dan kadang berada di bawah dalam kesederhanaan.
Begitupun dengan cinta.
Cinta itu penuh warna yang dihiasi tawa dan tangis di dalamnya.

Ini adalah kisahku yang menceritakan manis pahit dalam menjalani cinta, tapi aku yakin cinta di dalam hati akan selalu abadi.

***************************

5 Juni 2014

Hari ini aku berusia 19 tahun dan hari ini hari yang istimewa bagiku.
Aku sangat berterimakasih kepada ibuku yang sudah melahirkanku ke dunia ini, dunia yang begitu indah.
"Benar, pagi yang indah" ucapku sambil mentap langit lewat jendala kamarku.
"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun selamat ulang tahun Adinda sayang......." Ayah dan Ibuku bernyanyi bersamaan.
Mereka pun membawa kue tart yang diatasnya tertancap lilin berbentuk angka 1 dan 9 dan  itu membuatku sangat senang.
"Terimakasih ayah, ibu" jawabku terharu. Lalu aku memeluk mereka, merekalah keluargaku yang sangat aku sayangi di dunia ini.
Aku akhiri hadiah istimewa itu dengan ku tiup api yang membakar lilin itu.
"Ayah juga memiliki hadiah yang lainnya untuk kamu"
"Apa itu yah?" Tanyaku tak sabar.
"Ini dia" ayahku memberikan sebuah kunci sepeda motor untukku, tak sabar aku ingin melihat sepeda motorku lalu ku berlari menuju depan rumahku.
"Apa motor ini milikku?" Tanyaku tak percaya melihat kuda besi matic yang ada dihadapanku ini.
"Iya sayang ini milikmu, Ayah kan sudah berjanji jika kamu berusia 19 tahun Ayah dan Ibu akan membelikanmu sepeda motor" terang ayahku.
"Terimakasih yah, bu" sahutku sumringah.
Aku pun mencoba mengendarai sepeda motor baruku ini yang berwarna pink, memang terlalu wanita tapi aku sangat suka.

*******************************

Aku berhenti di sebuah taman di dekat kompleks rumahku.
"Mengapa sampai sekarang belum ada pesan? Apa dia lupa ini hari ulang tahunku?" Sambil ku mengecek handphone.
"Yang ada hanya pesan dari teman-temanku"
Memang sudah satu tahun aku berpisah dengannya, dan selama itupun aku sudah lose cantact tetapi hati dan pikiranku selalu ingat dengan dia. Dia yang aku cinta.

"Heyy!! Dhin.....dha" seseorang memanggilku dengan nafas yang tak beraturan.
"Heyyy Anya" sahutku dengan volume keras dan dia pun berlari ke arahku.
Dia adalah sahabatku, Anya. Gadis yang cantik dan pintar, dialah sahabatku sejak kecil yang selalu setia menemaniku.
"tarik nafas dalam-dalam..."
"Lalu buang" Anya mengikuti apa yang aku ucapkan.
"Huh, capek sekali" ucapnya saat nafasnya sudah teratur.
"Ngapain sih lo lari-lari?"
"Tadi sih gue lari pagi eh pas lewat depan rumah si ngkoh malah digong-gongin anjing peliharannya ya gue jadi lari terbirit-birit" jawabnya membuatku tertawa terbahak-bahak.
"Heh lo malah ngetawain gue bukannya kasian liat temennya kecapean" sahutnya kesal melihatku tertawa namun kesalnya berlalu karena melihat tunggangan baruku ini.
"Eh ngomong-ngomong ada kuda besi baru nih"
"Iya dong, cantikkan?" Jawabku sumringah sambil menggerakan stang sepeda motorku.
"Wah hadiah ulang tahun ya? Enak banget, bisa keliling kompleks tiap hari nih, jadi kita kemana-mana gak usah naik bus lagi dong yahh. ajak gue..." ku sekap mulut Anya dengan tanganku. Selain cantik dan pintar sahabat baikku ini sangat b.a.w.e.l bawel!!.
"Nyerocos mulu" sahutku setelah melepaskan tanganku dari mulutnya.
"Iya iya sorry habisnya ini keren sih"
"Gue aja gak nyangka dapet hadiah sebagus ini, padahal dari jaman kita sekolah SMP gue gak pernah diizinin mengendarai sepeda motor" jelasku sambil mengingat masa SMP dan SMA.
"Ya mungkin karena jarak rumah kita ke kampus jauh jadi orang tua lo membelikan ini bebek matic"
"Tapi sekarang gue lagi bete nih nya"
"Kenapa?" Tanya anya penasaran.
"Aska belum kirim gue pesan nih" jawabku lesu
"Halah kenapa lo masih mikirin dia sih din, dia aja udah lupa sama lo. Udahlah lupain dia" sahut Anya sebal.
"Tapikan Nya, gue sayang banget sama dia"
"Ya move on dong Adinda Pransisca!!"
"Gak bisa nya, susah. Lo tau sendiri gue suka sama dia dari kelas 1 SMA"
"Iya gue tau, terus kelas 2 lo bisa pdkt sama dia dan sampai pelulusan pun dia gak pernah ngasih status dihubungan kalian"
"Ya karna dia.."
"Karna dia bosen sama lo lalu setelah lulus dia menghilang tanpa memberi kabar lagi ke lo dinda. Itu sudah sangat jelas dia itu PHP" cerocosnya lagi.
"Apa tuh PHP?" Tanyaku tak mengerti
"Pemberi Harapan Palsu" jelasnya yang membuatku mengerti.
"Iya bener gue di-php-in sama Aska" jawabku tambah lesu.
"Udahlah mulai sekarang lo lupain dia dan buka hati lo untuk cowok lain"
"Ah gak tau lah nya, gue belum siap jatuh cinta lagi"
"Yahh kalau gini terus kapan lo move on?"
"Udahlah, pulang yuk? Gue anterin sampe depan kamar lo deh"
Ajakku bersemangat.
"Assiikk, naik motor baaarruuuu" sahut Anya sumringah lalu dengan gigih naik ke sepeda motorku.
Kami pun melaju dengan cepat sambil tertawa senang.

*******************************

Sesampainya di rumah aku membuka lagi diary lamaku dan sudah lama aku tak bersenda gurau di diary ini lagi.
Di halaman pertama di diary ini disambut dengan deretan huruf yang bertulis :
Adinda Pransisca
             Love
Aska Pratama

Memang sedikit lebay tapi aku rasa itu wajar saja karena diary ini ku pakai saat aku masih duduk dibangku SMA.
Baiklah mari ku ceritakan kisah cintaku pada masa putih abu-abu.

FLASHBACK

7 Juni 2010

"Mohon perhatian! Bagi siswa-siswi baru di SMA Budi Asih dimohon untuk berbaris di lapangan sekolah. Terimakasih."

Hari ini adalah hari terakhir Adinda dan Anya menjalankan masa orientasi siswa di sekolah baru. Dan mereka bersiap melaksanakan upacara penerimaan siswa dan siswi baru.
Ada satu adat istiadat di sekolah ini ketika melaksanakan penerimaan siswa-siswi baru dengan melepaskan dua ekor burung merpati ke langit.
"Wah din sayang banget yah merpatinya dilepas gitu aja padahal kalau dipelihara lebih bagus" terang Anya.
"Sssssttttt~" sahut Dinda pelan.
Setelah 1 jam akhirnya upacara pun selesai dan para siswa-siswi kembali ke kelas masing-masing.
"Din, upacara gitu aja lama banget yah" ucap Anya kelelahan.
"Iya nya, ceramahnya itu loh lama banget" sahut Adinda setuju dengan ucapan Anya.
BRUKK!!! Seseorang menabrak Adinda dari belakang.
"Aduhh, sakit!!" Pekik Adinda kesakitan lalu ia pun berbalik untuk melihat siapa yang menabraknya.
"Maaf yah maaf, tadi gak sengaja"
Adinda hanya diam tak menjawabnya dan pergi belalu.
"Yuk Nya pergi"

******************************

IN HOUSE ADINDA

7 Juni 2010
Dear diary....
Hari ini aku bertemu seseorang yang bisa membuatku terpesona saat pertama melihatnya.
Aku tak tahu dia siapa dan dia ada di kelas mana.
Kami tak sengaja bertemu karena dia menabrakku dari belakang.
Ketika ia meminta maaf padaku aku hanya bisa berdiam diri seakan mulutku tak sanggup untuk berbicara.
Aku harus bisa mendekatinya.
Aku jadi penasaran, siapa dia?......

Adinda mengakhiri tulisannya dan ia membayangkan kejadian di pagi tadi.
"Andai aku sekelas dengannya" ucap Adinda dalam lamunannya.

************************************

Satu minggu telah berlalu tanpa Adinda sadari ia telah melupakan seseorang yang ingin ia kenal itu. Adinda dan Anya berada di kelas IPS 2, persahabatan mereka semakin akrab karena semasa SMP mereka tak pernah berada dalam kelas yang sama.

"Din, kita mau bergabung di ekskul apa?" Tanya Anya pada Adinda ketika para senior di sekolah mengadakan demonstrasi ekstrakulikuler.
"Hmm belum tahu, gue pergi kesana dulu ya Nya" jawabnya lalu berlalu pergi meninggalkan Anya.
"Yaudah nanti kita ketemu di kelas yah!!" teriak Anya karena jarak mereka sudah mulai jauh dan Adinda hanya membulatkan kedua jarinya pertanda ia berkata OKE.

Adinda terus berjalan menghitari stand-stand para senior yang sedang berteriak mempromosikan ekstrakulikuler mereka.
Adinda mendaftarkan dirinya di ekstrakulikuler modern dance dan setelah itu Adinda bergegas menuju ke kelasnya.
Sesampainya Adinda di kelas ia langsung diserbu rentetan pertanyaan dari Anya.
"Nya please satu-satu kalau mau bertanya" cetus Adinda.
"Oke sorry, lo gabung di ekskul apa?
"Nah gitu dong, gue gabung di modern dance. Keren kan!!" Jawab Adinda sumringah.
"Oh di dance lagi, gak bosen din dari SMP lo gabung di grup tari?"
"Lo tau sendiri gue ini hobby banget sama dance, dunia dance itu amazing nya" sahut Adinda berkobar semangatnya.
"Ah bagi gue sih membosankannya"
"Ah lo gak tau aja Nya dunia dance sangat menarik, bay the way lo gabung di ekskul apa?"
"seni musik" jawab Anya singkat.
"Sejak kapan lo suka musik nya? Emang lo bisa main alat musik?" Tanya Adinda tak percaya karena yang Adinda tahu sahabatnya itu tak pernah memainkan alat musik.
"Wah lo lupa ya din? Dulu gue pernah didaftarin kursus bermain piano"
"Masa sih? Gue lupa nya"
"Yaudah lupakan, gue daftar di seni musik karena tadi diantrean stand seni musik gue liat cowok ganteng din dan gue langsung ikut antre aja"
"Hah!! Jadi karna ada cowok ganteng?" Adinda terkekeh mendengar cerita sahabatnya itu.
"Iya, siapa tau gue bisa jadian sama cowok itu" jawab Anya senang.
"Yaudah deh, semoga berhasil" Adinda memberi semangat kepada Anya.

**********************************

21 November 2010

Semester 1 telah berlalu dan tibalah semester 2. Adinda melalui hari-hari di sekolah dengan belajar dan latihan dance, Anya sahabat Andinda yang pada saat semester pertama ingin mengejar cinta cowok tampan yang ia temui saat demonstrasi ekstrakulikuler ternyata ia telah berpaling dan sudah memiliki kekasih baru.

"Nya lo hebat ya bisa jadian sama cowok yang lo bilang ganteng itu" seru Adinda.
"Cowok ganteng? Maksud lo Aska?" Tanya Anya.
"Loh bukannya nama pacar lo Kevin? Udah ganti ya?"
"Dulu gue pernah tertarik sama Aska tapi dia orangnya over jutek sama cewek jadi gue nyerah suka sama dia terus gak lama si Kevin ngedeketin gue yaudah akhirnya gue suka sama Kevin dan jadian sama dia" Anya menjelaskan kisah cintanya.
"Ooh kirain sama cowok itu"
"Susah din dapetin Aska, dia over cool sih"
"Masa sih?" Tanya Adinda tak percaya.
"beneran, serius deh din. Ayo ikut gue liat si Aska" Anya mengajak Adinda ke ruangan musik.

Sesampainya mereka di depan ruangan musik, mereka hanya melihat ke dalam ruangan lewat kaca jendela.
"Tuh Aska yang lagi main gitar" bisik Anya.
"Yang mana sih?"
"Itu tuh!!!" Tunjuk Anya yang terhalang kaca.
"Oh yang itu, iya nya ganteng yah" Adinda terkekeh melihat penampilan Aska.
"Iya, tapi yasudahlah lo gak bakal bisa jadian juga sama dia"
"Kenapa?" Tanya Adinda penasaran.
"Gue aja gak bisa apalagi elo din. Hahahaha" jawabnya diselingi canda.
"Kalau kagum boleh kan?"
"Anya!!" Ada seseorang yang memanggil Anya dan ia pun berbalik ke arah suara tersebut berasal.
"Heyyy Kevin" balas Anya.
"Kamu lagi apa disini?" Tanya kevin setelah jarak mereka sudah dekat.
"Aku cuma mengantar Adinda ingin melihat kelas musik" Anya berbohong karena ia tak mungkin memberi alasan sebenarnya dan Anya menyikut tubuh Adinda yang sedari tadi tak berpaling karena terpesona melihat Aska.
"Iya benar, aku cuma ingin melihat kelas musik" jawab Adinda sambil berbalik ke arah Anya dan Kevin.
"Oh gitu" Kevin percaya dengan apa yang di ucapakan Anya dan Adinda.
"Kita ke kantin yuk?" Ajak Anya kepada kekasihnya itu.
"Yaudah yuk" jawab kevin
"Aku ke kelas aja deh, kalian berdua saja yang ke kantin"
"Oh yaudah kalau gitu" sahut Anya lalu pergi meninggalkan Adinda.
"Bolehkah aku mengaguminya? Aska" Adinda membatin.

***********************************

21 November 2010
Dear diary.......
Aska Pratama menurutku dia pria yang baik dan juga tampan
Walau katanya dia itu pria yang pandai dan over cool tapi aku rasa dia berhati baik
Penampilannya saat bermain gitar itu sangat mempesona
Aku kagum dengan Aska.
Melihatnya dari jauh saja sudah membuat hatiku berdebar.
Bagaimana nanti? Aku harap aku bisa berteman dengannya.

Setelah Adinda selesai berbagi kisah di diary nya itu ia pun membuka halaman sebelumnya.
"Apa yang menabrakku itu Aska?" Tanya Adinda pada dirinya sendiri dan mengingat-ingat kejadian pada saat itu.
"Kenapa aku lupa sih sama wajah cowok yang menabrakku dulu? Duh bodoh!!" Adinda mengutuk dirinya sendiri.

To be Contiuned.....

Jumat, 01 Agustus 2014

Aku Rasa Kau Bermunafik

Malam..
Saat hari menjelang malam
Saat matahari mulai tenggelam
Saat burung-burung kembali ke sarang
Saat itu pun aku masih memikirkan dirimu
Entahlah kamu itu siapa yang selalu hinggap
dipikiranku
Langit malam memang indah, penuh pesona
untuk memandangnya
Seperti dirimu yang mempesona meluluhkan
hati para wanita tapi sayang, hidupmu terlalu
arogan
Yang terlalu memuji betapa indahnya dirimu
hingga kau tak menyadari tentang perasaanmu
sendiri
Jika hidup ini hanya untuk sebatas mengenal
lalu mengapa wanita itu bisa menyukaimu?
Bila perkenalan tak membawamu pada sebuah
pendekatan lalu mengapa wanita itu
menyukaimu?
Ketika kau mengucapkan kata 'agar tak
menyakiti' rupanya kau pura-pura tak
menyadari bahwa aku yang telah kau sakiti
Sebuah kenangan tak menggoyahkan prinsip
hidupmu itu
Kenangan tak berarti apa-apa bagimu
Kenangan hanyalah sebuah kenangan yang tak
mungkin menjadi sebuah masa depan
Ya ku rasa masa depanmu akan indah jika aku
telah melupakan kenangan itu
Jangan menyentuh hati seseorang jika kau
hanya ingin mendapatkan kenyamanan
Dan pada akhirnya kau akan meninggalkan hati
itu tanpa ada kata perpisahan, bukankah kau
memiliki hati juga?
Kau pun pernah merasakan hati tersakiti,
bagaimana rasanya? Perih, sesak..
Seperti ribuan pisau menancap di hati, sakit.
Tentang wanita itu,
wanita yang menyukaimu dan mungkin akan
menyayangimu
Kau telah menyentuh hatinya hingga ia dapat
berkata dia menyukaimu
Kau yang memberinya kenyamanan hingga di
dalam hatinya telah tumbuh rasa suka
Sejujurnya aku merasa cemburu karena
perhatianmu beralih ke wanita itu
Namun kau tak menyadari ucapanmu menjadi
bumerang bagimu, kau ber-munafik.
Kau anggap dirimu telah tumbuh dewasa
Dapat merasakan apa yang para orang tua
rasakan
Rasanya itu seperti macam lelucon, berkata
seperti itu menjadi bahan tertawaan bagiku
sebab didalam dirimu masih seperti bocah
remaja yang tak mengerti apa itu ketulusan
Aku berkata seperti ini bukan karena aku
membencimu tapi karena aku terlalu
menyayangimu
Aku tak mau kau jatuh ke dalam lubang ke-
munafik-an yang penuh kebencian dari orang-
orang yang telah kau sakiti
Sadarlah sayang, kau harus menghargai hati
wanita
Seperti ayahmu yang menghargai hati ibumu
Jika kau selalu menolak apa yang kau rasakan
maka hatimu akan terus membeku
Bila kau selalu mengabaikan perasaan orang
lain maka bukan perhatian yang kau dapatkan
melaikan kebencian yang kau tak ketahui
Wanita yang telah menjatuhkan hatinya
padamu, berharap kau pun sama sepertinya
Aku sebagai seseorang yang pernah berada
diposisi wanita itu hanya ingin kau tak
mengulangi kesalahan itu lagi, maka sayangilah
wanita itu dan terimalah cintanya
Aku tak mau nasib cinta wanita itu seperti
nasib cintaku yang menggantung karena dirimu
tak sudi menatapku kembali
Ingatlah rasa sukaku padamu yang tak akan
habis ini, mungkin wanita itu pun akan sama
sepertiku yang selalu menyukaimu apa adanya..
"Sebatas mengenal, tak terlalu dekat agar tak
menyakiti"
Aku rasa kamu telah ber-munafik ☺

Kicauan Rindu

Rindu , satu kata yang mudah diucapkan
namun sulit tuk mengungkapkannya..
Matahari telah tenggelam digantikan bulan
menghiasi langit malam ini
indahnya rembulan yang tidak berbentuk bulat
itu
Ia sendiri tanpa bintang menemaninya dan
awan hitam meredupkan cahayanya, ya aku
rasa malam ini akan turun hujan.
Jauh pandanganku menatap terlintas sosok
seseorang dimataku,
Siapa dia? Aku hafal sekali akan wajah itu
Wajah yang dahulu selalu memenuhi relung
hatiku
Wajah yang dahulu sering kulihat senyum
manisnya
Rasanya rindu sekali melihat tawa dibibirnya
yang kini tak pernah kulihat lagi
Bahkan suaranya pun tak pernahku dengar lagi
Ingatkah saat pertama kali tak sengaja kita
pulang bersama? Saling mengenal namun tak
saling menyapa
pada saat itu rasanya canggung sekali tuk
memulai sebuah obrolan dan hingga sampai
tempat tujuan kita tetap terdiam. Aneh bukan?
Kejadian yang telah terjadi sakitar 3 tahun yang
lalu itu masih teringat jelas dipikiranku
Aku tak ingat sejak kapan hubungan kita
menjadi dekat, yang ku ingat hanyalah awal
perkenalan kita dan perpisahan kita yang ku
anggap gantung itu.
Dan sepertinya hanya aku yang menganggap itu
gantung sedangkan kamu sudah benar-benar
melupakanya
Baiklah aku tak akan membahas masalah itu
Aku menulis ini karena ku ingin mengungkapkan
rasa rinduku padamu
Rasa rindu yang kadang bisa mencekik hatiku
ini hingga air mata menetes di wajahku
kadang aku merasa bodoh mengapa aku masih
merindukanmu sedangkan disana dirimu tak
merindukanku bahkan memikirkanku pun kau
tak sudi
Diamnya dirimu membuat hatiku pilu...
Malam ini malam jum'at, malam yang selalu
mengingatkanku padamu.
Dulu kamu selalu meneleponku lalu mengajakku
ngaji bareng
Walau hanya lewat sambungan telepon tapi
mengukir indah didalam hati.
Seharusnya malam ini aku bekerja tapi dengan
keadaan kaki yang sakit ini mana mungkin aku
bekerja.
Tadi setelah melaksanakan sholat maqrib aku
membaca Q.S. Yaasiin
Selepas itu aku galau karena ingat kamu
kamu apa kabar?
Apakah sudah membaca Q.S Yaasiin dan tahlil
malam ini? Semoga sudah ya ☺
Setelah kita tak lagi bertemu dan tak lagi
menyapa, hari-hari yang ku jalani sangatlah
berat.
Karena aku selalu mencoba melupakanmu dan
semua kenangan kita.
Aku rasa kamu pasti bertanya mengapa aku
menulis ini? Karena aku selalu gagal untuk
melupaknmu
Terlalu banyak kenangan diantara kita, oopps
sepertinya aku sudah tak pantas menyebut kata
"kita" yang ada hanya "aku" dan "kamu" bukan
"kita" ya baiklah~
Tapi entah kenapa semakin aku melupakanmu,
semakin aku mengingat dirimu.
Tepat disini disofa rumahku, aku duduk
bersandar dan aku ingat dulu kamu pernah
duduk disini juga.
Ahh aku juga sedang memakan buah jeruk,
pasti kamu juga ingat kenangan saat memakan
jeruk. Ku rasa kamu mengingatnya
Berbicara tentang buah aku ingin
mengingatkanmu lagi tentang buah strawberry
ya lebih jelasnya lagi jus strawberry.
Saat itu aku dan kamu pulang bersama kamu
membelikan aku jus strawberry, rasanya lezat
sekali karena ada kamu. hihihi
Dan ternyata aku dan kamu memang sama-
sama menyukai jus strawberry, aghh so sweet
Dulu kamu sering mengantarku pulang ke
rumah dengan sepeda motormu itu,
Selama dalam perjalanan kita banyak
berbincang-bincang dan bukan hanya itu kita
pernah bertengkar hanya karena arah lewat
mana kita pulang lalu cerita lucu tentang
satpam yang sedang patrol dijalan, lebih
jelasnya lagi hanya aku dan kamu yang tahu
cerita konyol itu. Haha
Jadi sudah sangat jelas aku tak bisa
melupakanmu dan aku selalu merindukanmu
Walau dihatimu sudah tak ada aku, ku harap
kamu hidup bahagia dengan siapa pun itu
Aku pun tak akan membenci dirimu karena
dirimu adalah sebelah sayapku yang patah
"Burung tidak akan bisa terbang hanya dengan
sebelah sayap"
Dan aku sadar masa lalu tidak akan bisa
terulang kembali
Maka carilah sebelah sayapmu agar kamu bisa
terbang setinggi mungkin menggapai
kebahagiaan yang kau inginkan dan pada saat
kita
bertemu aku akan tersenyum melihat dirimu
yang telah bahagia walau bukan bersama diriku

Wah malam ini hujan dan suara petir
membuatku takut, sepertinya aku harus
menyelesaikan kicauanku ini karena ku takut
kesambar petir cintamu. hihihi
Salam rinduku untukmu yang disana, selamat
malam dan semoga mimpiin aku ☺

25 April 2014