Sabtu, 11 Maret 2017

Pertemuan dan Perpisahan

Uwaahhh udah lama banget gak nulis lagi yah, kemarin-kemarin lupa dengan dunia yang satu ini dan sekarang berniat menceritakan sesuatu lagi. Ah iis patah hati lagi! Lagi? Yeaahh lagiiii~~
Kali ini mau menceritakan tentang seseorang yang belum lama ini baru dikenal tapi yaa apa daya cinta yang kandas sebelum bersatu. 😢

• • • • •

Pertemuan....
Awalnya pertemuan aku dengan dia tak ada yang spesial, hanya pertemuan biasa untuk merajut sebuah pertemanan. Seperti pada umumnya kita hanya melakukan chatting garing dengan topik tertentu dan entah berapa lama topik yang dibicaran menjadi mengasikkan, ya tentu dengan ditambahnya banyak pertemuan itu membuat kita semakin banyak alasan untuk kita chatting dengan topik yang hangat. Bahkan yang pada awalnya kita malu-malu naik motor bonceng berdua dan akhirnya kita malah sering berdua tanpa ditemani teman yang lain. Aku yang terkenal oleh mereka sebagai seseorang yang tak berpengertian entah kenapa aku selalu bisa ngertiin dia, bisa memahami apa yang dia pikirkan dan bisa menebak apa tidak bisa dia ungkapkan. Dia pun sempat berkata bahwa dia mempercayai aku sebagai orang terdekatnya, dan rasanya aku senang menjadi yaa mungkin sedikit spesial untuknya.

Cokelat hangat menjadi saksi kisah kita di setiap malamnya.
Malam itu hujan turun membasahi tanah membuat genangan dimana-dimana, oh jadi ini yang disebut genangan menjadi kenangan. Hahaha ternyata aku sedikit katro baru tahu soal ini.
Ada alasan tepat mengapa hujan saat itu menjadi kenangan yang manis untuk aku ingat, yaitu ada cokelat hangat yang menjadi candu untuk kita dengan kata lain menjadi alasan untuk kita ngobrol sambil meneguk segelas cokelat hangat. Bertemu dan berdua! Walau hanya duduk hang terkadang hanya suara jangkrik yang terdengar.
Sayangnya genangan dapat hilang seiring mentari pagi menyinari jalan raya, begitu pula keakraban kita yang saat ini bagiku seperti genangan yang terlindas kendaraan dan lama-lama habis mengering dan hilang.

Meski pertemuan kita singkat namun banyak hal yang sudah kita lakukan dan genangan cikarang-bekasi yang sudah kita lindasi.
Sebenarnya banyak yang ingin kuceritakan tentang kisah dan tempat yang kita kunjungi agar aku tak akan melupakannya, tapi sayangnya kisah kita masih terlalu dini untuk aku ingat selamanya yaa aku ingin segara move on dari kisah kita yang tak memiliki akhir indah itu. Seperti kamu yang kini sudah asik meneguk cokelat hangat dengan wanita lain, sama halnya denganmu aku harus menemukan seseorang yang mau meneguk cokelat hangat bersamaku.
Walau sampai saat ini kita sama-sama tak tahu perasaan masing-masing dan mungkin kita memang harus menyimpannya tanpa mengungkapkannya.

Pertemuan kita ini disengaja namun kedekatan kita tanpa sengaja.

• • • • • • •

Perpisahan......
Sedikit kesal dengan sikapmu yang perlahan menjauh, walau sebenarnya aku mengerti mengapa kamu melakukan itu. Awalnya aku berpikir kita akan menjadi teman namun setelah melihatmu yang sekarang aku memutuskan untuk kita kembali ke masa dimana kita sama-sama tidak saling kenal dan cukup kembali ke kehidupan yang kita jalani sekarang, tanpa ada kedekatan antara si cokelat hangat. Atau mungkin sebenarnya kita memang tak memiliki perasaan spesial hanya saja kita terlalu nyaman dengan kedekatan kita. Hmm maybe
Aku rasa kamu cukup mengerti apa yang aku tulis ini, dan maaf aku tak bisa mendoakan kebahagiaanmu dengan wanita itu. Mengapa? Kau curang!
Aku hanya bisa mengikhlaskan pertemanan kita yang aku akhiri ini, karena aku cukup mengerti apa yang ada di dalam hatimu. Aku akhiri pengertianku cukup sampai disini.
Perpisahan kita terlalu klasik tanpa ada kata untuk menggambarkan apa yang telah terjadi antara kita.

• • • • • •

Mengapa ada pertemuan jika pada akhirnya kita harus berpisah?
Mengapa kita tak saling bertemu agar kita tak terpisahkan?

Bukan pertemuan yang salah, tapi perpisahanlah yang salah.
Mungkin takkan ada perpisahan jika awalnya kita tak berkomitmen menjaga pertemanan.

Nyatanya, kini pertemanan kita yang kandas.

Kamis, 28 Mei 2015

Melepaskan Untuk Berdamai Dengan Masa Lalu

Kebodohanku ini masih berlanjut, perasaan yang sudah ku anggap biasa saja kini terasa sangat menyakitkan. Belakangan ini aku di buat bahagia olehmu tapi tak berapa lama kemudian aku tersadar kebaikanmu hanyalah sekedar. Aku hanyalah temanmu maka wajar jika kamu memberiku sebuah pertolongan, aku terlalu banyak berharap sehingga aku membohongi diriku sendiri dengan semua harapanku itu. Kamu sebenarnya tahu terhadap perasaanku ini tapi kau diam seolah kau tak tahu bahkan kau tak memperdulikannya, kamu tahu betapa sakitnya perasaanku ini? Aku memang bodoh bermain dengan perasaan konyol ini. Selama ini aku tak pernah tahu bagaimana perasaanmu padaku, cintakah? Atau hanya sekedar rasa persahabatan? Aku sudah berjuang untuk meninggalkan perasaanku ini dan di hari yang kulalui tanpamu aku tak lagi merasa kesepian bahkan aku sudah tak lagi merindukanmu. Dari sekian lamanya kita tak berjumpa dan belakangan ini sudah beberapa kali kita bertemu, pada hari itu apa kamu bisa menebak bagaimana perasaanku? Jantungku hampir copot! Astaga, aku tak menyangka dengan perasaanku ini. Dan selama dua hari aku tak bisa untuk tidak tersenyum, aku merasa pada hari itu kita seperti sedang bernostalgia dimana kita pernah melakukan hal itu sebelumnya. Lagi-lagi aku harus tersedar dengan hubungan kita yang tak pernah jelas itu, setelah aku tersenyum selama dua hari dan pada malam harinya ku lihat timeline twitter kau buat senyum cerahku terhapus oleh air mata. “Ada yang menunggu, menunggu dan terus menunggu, hanya untuk tahu di akhir cerita kalau seseorang itu justeru tidak sedang menunggu dirinya” Darwis Tere Liye-
Sudah lama sekali aku menghilangkan rasa ingin memiliki, dengan sikap diammu itu pun aku sadar tak ada aku dihatimu. Semua kutipan yang kau tunjukan padaku itu hanya membuat perasaanku semakin sakit, selama ini kamu tak pernah memiliki keberanian untuk berbicara langsung padaku. Seberapa menyakitkan kata-kata yang ingin kau ucapkan padaku, aku sudah sangat siap tapi kamu seperti lelaki pengecut yang lari dari kenyataan. Aku hanya ingin tahu perasaanmu padaku seperti apa jika memang tak ada aku maka aku akan pergi dan mencoba menyambut seseorang yang mencintaku, jika ada aku dihatimu aku siap menunggumu. Malam ini aku tersadar kembali aku tahu aku tak pantas untukmu, aku hanyalah gadis yang tak berparas cantik sepeti gadis lain yang kau sukai ketika mereka memposting hasil jepretan kameranya. Aku sangatlah jauh dari mereka, warna kulit kita pun berbeda mungkin kamu sering berpikir jika jalan bersamaku akan terasa memalukan. Semenjak aku memikirkan tentang itu perlahan aku mulai memanjakan tubuhku, aku ingin cantik. Aku ingin cantik untuk seseorang yang nanti akan menjadi imamku. Aku sudah tak lagi berlari mengejarmu, kamu semakin sulit untukku gapai dan pintu hatimu terlalu rapat untukku buka. “Hidup harus terus berlanjut, tidak perduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang menjadi obat” Darwis Tere Liye-
Sejanak aku berhenti dari langkah yang terus mengejarmu karena aku lihat kamu mempercepat langkah pelarianmu, ketika kau menengok ke belakang aku sudah berhenti jauh dari posisimu berada. Kusebut namamu dan kau menghampiriku, aku merasa bahagia hingga aku mulai melangkahkan kakiku mengikuti langkahmu lagi dan kaupun mulai berlari kencang lagi. Haruskah aku terus menerus berlari mengikutimu yang sedikitpun kau tak memperjelas ataupun dengan tegas mengatakan “berhentilah mengikutiku, karena kamu tak pantas untukku” Andai kau berkata seperti itu mungkin sekarang aku sudah berjalan ke arah seseorang yang sedang menungguku. Sayangnya hati ini seperti sudah mati rasa, seoalah hanya kamulah yang bisa membuka pintu hatiku dan kini aku hanya bisa menuggu seseorang yang dapat membuka pintu hatiku ini. Aku menulis ini hanya ingin memberitahumu bahawa aku tak seperti yang kamu pikirkan, aku tak sebodoh itu yang terus menerus berlari mengikutimu. Walau perasaanku ini belum berubah perlahan dan pasti rasa sakitku ini akan terobati ketika aku mulai jatuh cinta lagi kepada seseorang yang mencintaiku pula.”Jika sepotong kisah hidup kita tidak selesai, tutup potongan tersebut, lanjutkan kisah  yang lain. Ada banyak cerita baru yang lebih seru telah menunggu” Darwis Tere Liye-
Aku terus-menerus mencoba melepaskan pelarianmu itu, aku mencoba tak perduli apapun yang kau kutip di akun sosial mediamu. Aku masih dalam tahap melepaskan segalanya tentangmu, akan terasa lebih ringan jika aku melepaskan perasaan ini. Belajar memahami dan mengerti perasaanmu yang tak menuju padaku, aku tak mau egois hanya karena perasaanku ini tapi aku mohon jika memang bukan aku pilihanmu janganlah lagi menghampiriku ketika aku memanggil namamu. Teruslah diam dan diam hingga aku benar-benar sudah melepaskan perasaan ini dan aku sudah bisa menerima kehadiran pria lain yang mencintaiku. Kamu memang seseorang yang terbaik yang pernah hadir di hidupku dan kamu satu-satunya orang yang pernah membuatku merasakan arti dari cinta. Aku menyesal dulu sering kali aku mengabaikan telepon darimu yang kini setiap malam aku berharap mendapat panggilan telepon darimu berakhir dengan harapan pula. Bahkan kamu tak pernah mengirimiku ke pesan sekedar say hello. Kecewa? sudah pasti aku sangat kecewa dengan sikapmu yang seperti itu aku pun tak tahu aku harus bagaimana tapi yang pasti aku harus sepenuh hati melepaskan semua ini. Aku harus menghargai perasaanmu yang tak menyayangi aku, aku tidak boleh egois dan aku tidak boleh mementingkan perasaanku sendiri. Aku harus menerima dengan baik akhir dari kisah cintaku ini yang pada akhirnya aku harus melepaskan perasaan terbaik ini.”Yang lebih menyakitkan adalah : saat orang itu memutuskan sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja. Dianggap tidak ada” Darwis Tere Liye-


Melepaskan adalah cara terbaik untuk berdamai dengan masa lalu. J

Senin, 09 Februari 2015

Kebodohan

SALAH satu harapan aku padanya yang sudah lama tak ada kabar adalah ingin bertemu. Walau di dalam pikiran pusing setengah mati memikirkan bagaimana caranya untuk bertemu? Jika bertemu apa yang akan aku ucapkan? Bagaimana jika dia sudah memiliki kekasih? Ya setidaknya itulah yang aku pikirkan. Terlalu banyak harapan yang tersimpan di hatiku sehingga ketika pertemuan itu terjadi ada rasa sakit yang menekan hatiku. Aku memang hanya bisa berencana tapi Tuhan lah yang berkehendak dan kau yang meghancurkan. Seperti kau tak pernah menganggap keberadaanku ini, pedih tapi memang itu yang bisa kulakukan. apa aku harus mengemis meminta perhatian darimu? Sepertinya aku akan menjadi wanita terbodoh disini. Baiklah, kini aku hanya memiliki satu harapan padamu yaitu bersikap baiklah padaku seolah dulu tak pernah terjadi apa-apa.
Seiring berjalannya waktu, sekian lamanya kita tak bertemu dan sebanyak pesan dariku yang tak pernah kau gubris membuat besi yang dipanaskan mulai meleleh anggap saja besi itu hatimu. Gading yang kau bilang retak itu sedikit demi sedikit kututupi dengan alasan persahabatan, ya aku ingin bersahabat denganmu walau itu tak mungkin tapi setidaknya kata “teman” kini menjadi tempat sandiwara untuk kita bercakap. Aku tak tahu harus menyalahkan siapa keadaan kita saat ini, yang kutahu kau itu lelaki pengecut yang tak bisa jujur dengan hatimu sendiri. Ya baiklah tulisanku ini memang tak akan kau gubris seperti tulisanku yang lainnya. Setiap ada kesempatan untuk kita bertemu aku hanya diam dan kaupun diam, bodoh bukan? Bahkan setiap pertemuan kita pun aku hampir tak pernah mendengar kau menyebut namaku, pertanyaan singkat yang kau tanyakan padaku pun tak kau tulis namaku. Apa aku harus bersedih menangis mengeluarkan air mata kebodohan lagi? Tidak, aku sudah merasa sekuat karang kali ini.
“Bagi dong lagunya”
“boleh nih”
“ada teman pesan minta lagu baru, hehehe”
“Gak ikhlas, gak ihklas!!” di dalam hati
Pada saat itu hanya bisa mengela nafas penyesalan karena tak tahu harus berkata apa dan tak mungkin aku menolak berkata “ah gak boleh” sejujurnya memang ingin berkata seperti itu tapi apa boleh buat lidahku kelu untuk berkata seperti itu. Hanya bisa berharap file itu terhapus di handphone mu, semoga.
          Hari ini hujan tak kunjung reda membuatku semakin teringat pada mie rebus dengan kuah pedas haha aku tak ingin mengingatmu berlebihan, cukup saat menulis saja aku mengingatmu. Kini yang kulihat dirimu mulai merangkul kebahagiaan yang kau inginkan, perjuanganmu mulai membuahkan hasil dan aku hanya bisa tersenyum dengan tulus. Sudah kuucapkan takkan ada tangisan lagi kali ini dan aku masih berdoa untuk kebahagiaanmu. Banyak orang lain berkata tak ada yang tulus berkata “aku mendoakan kamu bahagia” jujur aku sangat tulus karena kamu pernah menghiasi hariku. Sahabatku selalu berkata aku bodoh karena masih mengaharapkanmu dan aku berkata dia tak tahu kebaikan apa yang ada di dalam dirimu yang membuatku tak pernah melupakanmu. Dengan tanpa putus asa kini aku mendapatkan perasaan itu, perasaan dimana aku menganggapmu hanya sebagai seorang teman. Apa kau senang dengan itu? Kuharap tidak.

Aku bersungguh akan jatuh cinta lagi kepada orang lain.

Senin, 10 November 2014

Perasaan yang tak pernah bisa menjadi benci

Hari yang ku jalani tanpamu rasanya sangat sepi. Sudah lama aku tak mendengar tawamu lagi, bahkan aku tak pernah lagi mendengar kau memanggil namaku.

Sudah 1 tahun berlalu kita tak lagi menjalani hari-hari bersama dan tak lagi makan bakso bersama. Mungkin hanya aku yang merindukan masa-masa saat itu, merindukan kisah kita yang telah menjadi kenangan.
Kenangan saat kita bersama sangatlah manis, mulai dari kita berkenalan saat kelas 1 SMK dan sampai kita duduk di sofa yang sama berdua, nan indahnya saat itu.

Aku mulai menulis lagi kisah hidupku, kisah yang dahulu pernah kau beri warna di dalamnya. Dan aku menceritakannya kembali bukan karena aku masih mengharapkan dirimu tapi aku merindukan sosok sepertimu. Dan tak pernah ku jumpai sosok seperti dirimu lagi yang keras kepala, bawel, humoris dan terkadang romantis. Entah mengapa hanya kamu yang selalu menjadi inspirasiku untuk menulis. Apakah rasa cintaku ini sudah sangat dalam? Ah entahlah aku sudah tak memikirkannya lagi.

Setelah kejadian tahun lalu dimana aku mengerimimu sebuah pesan yang berisi ungkapan hatiku dan kau tak pernah membalasnya, aku sadar usahaku memang sia-sia tapi rasanya hatiku lega setelah mengungkapkannya walaupun balasan darimu adalah perubahan sikapmu secara drastis. Perlahan kau mulai menjauh dan tak pernah mengirimiku lagi sebuah pesan. Bahkan sampai saat ini pun aku tak pernah mendengar lagi suaramu memanggil namaku, apakah aku sangat menjijikan di kedua matamu? Apakah menurutmu aku wanita yang tak tahu diri? Karena dirimu lelaki tampan yang digandrungi banyak wanita dan aku hanya seorang wanita yang tak berkulit putih, mungkin itu menjadi faktor utama permasalahanmu.

Terkadang ketika ku pulang kuliah aku teringat saat masih sekolah, dulu kau selalu mengirimiku pesan "Hati-hati dijalan ya ^_^" dengan emotion smile yang membuatku tak berhenti tersenyum selama perjalanan pulang. Disaat malam seperti ini aku pun merindukan suaramu di ujung telepon yang hampir setiap malam mengantarku sampai tertidur nyenyak, dan dengan suara merdumu yang menyanyikan lagu Oh Nina Bobo yang sudahku tegaskan aku takut jika mendengar lagu itu tapi tetap kau nyanyikan hingga bulu kudukku bergidik ketakutan.

Aku tahu rinduku ini takkan pernah terbalaskan karena dirimu tak pernah sudi melihatku lagi, seperti yang ku katakan tadi menyebut namaku saja kau tak mau apalagi merindukanku. Beberapa hari ini aku menjadi seseorang yang menjengkelkan dan mungkin aku terlalu sering membuatmu bad mood karena postinganku di media sosial yang selalu mengutuk dirimu. Sesungguhnya aku tak pernah bisa membenci dirimu, ucapanku di twitter, bbm, dan facebook tak pernah sama dengan isi hatiku. Karena kecuekanmu yang membuatku muak, aku ingin sekali melihatmu marah seperti yang kau lakukan dulu dipinggir jalan sebuah kawasan kau berteriak memarahiku. Ya aku merindukan wajah marahmu. Setiap kali kita bertemu kau selalu memasang wajah datar seolah kita tak pernah ada masalah. Didepanku kau tak pernah menampakkan apa adanya dirimu tapi dibelakangku mungkin kau menodai namaku dengan menceritakan keburukanku. Ya aku tahu itu dan aku mencoba tak memperdulikannya.

Aku selalu merasa dirimu itu dewasa yang bisa mengerti perasaan orang lain, iya memang kau dapat mengerti tetapi kau tak dapat menghargai perasaan orang lain. Sahabatku berkata kepadaku bahwa aku harus bisa menghargai perasaan seseorang yang sudah menyayangiku dan aku selalu mencoba melakukannya. Dan aku tak pernah mendapatkan itu darimu, yang ada hanya sikapmu yang kini tak pernah menganggapku ada. Bahkan hanya sebuah pesan pendek yang ku kirimkan lewat bbm saja kau tak mau membacanya, sudah terbukti dimatamu aku sangat menjijikan.
Walaupun aku sudah tak kau anggap lagi tetapi aku tetap mengagumi sosok seseorang sepertimu, sosok yang terpernah tergantikan dihatiku. Dan bila mungkin suatu hari kau telah menemukan seseorang yang dapat kau terima apa adanya maka aku harap kunjungi aku sebagai seorang teman yang pernah menemani harimu.

Jika sudah bercerita tentangmu sepertinya tak akan ada habisnya. Baiklah aku sudahi catatanku malam ini dan maaf jika sedikit menjengkelkan.
Selamat malam ☺

Minggu, 02 November 2014

Terimakasih untukmu..... 21

Assalamualaikum wr.wb

Hai readers apa kabarnya hari ini? Semoga Allah senatiasa memberi nikmat di hari-hari yang kita jalani. Aamiin
Kali ini aku ingin mengungkapkan isi hatiku yang sudah aku pikirkan secara matang.
Dan berharap orang itu membaca tulisanku ini.
Sebuah kalimat dari hati yang tulus tanpa ada rasa benci.

Untukmu...
Hallo, Hi, Hai, hmm aku bingung harus memulainya dengan apa. Sapaan akrab sepertinya sudah tak berlaku lagi bagi kita ya kurasa begitu untuk hubungan kita saat ini.
Sudah satu tahun lebih yah kita tak pernah berbincang-bincang asik seperti dulu lagi, sekedar say "hello" pun rasanya canggung. Entahlah di masa lalu hubungan kita yang tak pernah ada kejelasan berakhir menggantung sampai saat ini.
Kali ini aku tak ingin membahas masalah itu karena ku rasa kamu sudah meninggalkan kenangan kita.

Beberapa hari yang lalu sebelum aku melaksanakan UTS aku memberanikan diri untuk menelepon kamu ya pada saat itu memang ada urusan sedikit sih. Hehe
Tapi tak ku sangka obrolan kita berlanjut panjang, rasanya baru kali ini lagi kita berbicara panjang lebar di ujung telepon.
Jujur saat itu aku bingung harus berbicara apa tapi kamu dapat mengendalikan obrolan kita hingga operator lah yang memutuskan obrolan kita. Huhu sayang sekali yah.

Aku ingat sekali kamu memberiku sebuah motivasi bahwa aku harus membuktikan aku bisa mengerjakan soal akuntansi dan Alhamdulillah usahaku berhasil untuk mendapatkan nilai yang hmm luar biasa. Aku sangat termotivasi jika kamu memberiku sebuah nasehat.
Entah mengapa aku selalu terhipnotis dengan ucapanmu.
Tapi rasa bahagiaku ini harus aku kubur setelahku baca tweetmu yang berisi "lupakan masa lalu"
Kesadaranku kembali aku tahu aku sudah tak ada apa-apanya lagi dimatamu.
Setelah sekian lama aku mencoba bersabar dan mencoba melupakan hasilnya sia-sia aku masih mengharapkanmu. Sejujurnya perasaanku saat ini datar entah apakah aku sudah melupakan perasaan itu atau belum.
Malam ini aku memikirkan kembali tentang perasaan itu, perasaan yang lama telah kau tinggal mati. Aku sangat merasa bersalah kepada seseorang yang sangat menyayangiku tapi aku tak bisa menerima perasaan orang itu karena aku tak tahu perasaanku saat ini seperti apa. Aku pun sudah tak berharap lagi akan cintamu, karena ku tahu kamu mencari kebahagiaan lain di luar sana. Dan aku tak berhak meminta dirimu kembali seperti dulu lagi.

Semakin hari memang semakin berat aku menjalani hidup ini, banyak tantangan dan rintangan yang harusku hadapi dan aku selalu merasa jika bersamamu akan selalu mudah tapi itu hanya keinginanku dan tidak bagimu.
Sejujurnya pada tahun lalu disaat hari terakhir kamu datang ke rumahku, ingatkah? Saat setelah kau mengikuti tes kerja di perusahaan kamu bekerja saat ini. sudah ingat? Pada saat itu pun aku tahu aku harus meninggalkan perasaan itu, dan terbukti kau tak pernah datang lagi ke rumahku.
Aku tahu alasan klasikmu itu "maaf gak ada waktu karena pekerjaan" tapi di waktu senggangmu kau mengujungi rumah wanita lain yang mungkin mereka adalah teman barumu. Apakah aku sedih dan kecewa? Ya aku sangat sedih dan kecewa hingga aku tak tahu aku harus bersandar kepada siapa. Marah pun aku tak bisa ya aku bukan siapa-siapa bagimu, aku hanya bisa diam dan menerima semua kenyataan yang ada.

Tersenyum dan tertawa bersama teman-teman itu caraku melupakan rasa sakit itu. Aku sudah bukan anak kecil lagi yang harus marah dan menangis, aku mencoba bersabar dan mengikhlasakan untuk mendewasakan pemikiranku.

Kini aku sudah bisa berpikir jernih, bahwa tak semua keinginanku bisa tercapai. Aku tahu perasaan tak bisa dipaksakan jadi aku menerima keputusanmu untuk melupakan masa lalu dan menyambut masa depan. Jujur sedikit pun aku tak membenci dirimu karena bagaimana pun juga kamu pernah singgah di hidupku dan mewarnainya.
Senyum, tawa, sedih, kesal dan marahmu akan selalu aku ingat tapi maaf tidak semua nasihat darimu aku jalankan, karena sekarang jalan kita sudah tak lagi searah walau tujuannya sama menuju kebahagiaan dan kesuksesan.

Terimakasih dulu kamu pernah mewarnai hidupku dan semua kenangan yang pernah kita lalui tak akan pernah ku lupakan. Aku meninggalkan perasaan ini agar kamu tak terganggu lagi oleh kehadiranku, Do'a ku pun tak pernah surut agar kamu sukses dan bahagia walaupun kamu bahagia bukan bersamaku.

Terima kasih atas segalanya... Lurah London.
21 kita aku lepaskan :'(

Jumat, 24 Oktober 2014

Dewasa itu.....

Assalamualaikum wr.wb

Selamat malam sahabat setia blogerku ☺
Selamat Tahun baru Hijriah 1436.
Semoga di malam pergantian tahun ini kedepannya amal ibadah kita semakin meningkat. Aamiin

Malam ini aku ingin sedikit berbagi cerita tentang apa yang aku alami dari kisah masa kecilku hingga beranjak dewasa ini. Sebelumnya mohon maaf bila ada kata dan kalimat yang tidak berkenan di hati. Semoga saja berkenan ☺

Usiaku kini sembilan belas tahun, aku bukan lagi anak kecil yang segala sesuatunya harus mendapat perintah dan menuruti peraturan dari orang dewasa. Kini aku beranjak dewasa dimana segala hal aku lah yang memutuskan sendiri, banyak orang bilang dewasa itu pilihan, memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dewasa itu bebas tapi bagiku sulit di jalani, banyak pilihan yang menantang diantaranya ada rintangan dan ada jebakan. Kebanyakan pemuda-pemudi jaman sekarang terjerumus oleh pergaulan bebas, dimana lelaki dan wanita saling bercumbu mesra di depan umum tanpa ada rasa malu. Mereka lupa dengan perintah dan larangan Allah, yang sudah sangat jelas Allah membenci Zina. Astagfirullah, semoga kita bukan termasuk golong seperti mereka.

Aku melihat disekeliling lingkungan sekitar desa ku, disini sudah banyak tempat-tempat tongkrongan untuk anak gaul. Padahal ku tahu jaman dulu anak-anak dan pemuda-pemudi melangkahkan kakinya ke majelis ilmu, tapi sekarang mereka lebih asyik bermain di warung internet dan warung kopi.
Aku pun menyadari hal itu terjadi pada diriku sendiri, ketikaku masih berusia 7th s/d 16th aku selalu datang ke majelis ilmu untuk menimba ilmu disana. Tanpa mengenal cuaca panas atau hujan aku tetap penuh semangat berjalan ke Masjid. Tapi ketika jaman semakin modern aku mengenal internet dimana dunia ada di ujung jari kita, aku hampir melupakan Al-Qur'an, aku hampir lupa atas ilmu yang aku dapat. Terlepas dari majelis ilmu kini aku menyadari hatiku mulai menjadi batu karena tak ada ilmu yang memenuhi hati dan pikiranku lagi. Aku sangat merindukan pengajian, aku merindukan sahabat pengajianku, aku sangat merindukan suara adzan dari dekat, aku sangat merindukan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan aku sangat merindukan sholawat kepada Rasulullah :'(

Dewasa, dimana seseorang harus dituntut untuk bekerja agar memenuhi kebutuhan yang tak ada rasa puasnya itu. Terkadang ada seseorang yang lupa akan ibadahnya karena terlalu sibuk dengan dunianya. Aku pernah mendengar:
"Kejarlah duniamu seakan kau hidup seribu tahun dan kejarlah akhiratmu seakan kau mati besok"
Maka bersyukurlah kita yang masih bisa menghirup udara di dunia, jangan sampai kita melupakan ibadah kepada Allah.
"Kematian, sebenarnya sudah cukup menjadi pelajaran untuk kita yang masih hidup. Karena orang yang sudah meninggal mereka tak ada lagi kesempatan untuk bertaubat dan tak ada lagi kesempatan untuk menimba ilmu" sekiranya seperti itu yang dikatakan oleh guru ngajiku. (Maaf jika ada kesalahan)

Waktu, sholat ada 5 waktu: subuh, dzuhur, ashar, isya, dan maqrib.
"Sudahkah kalian sholat 5 waktu hari ini?"
Teringat dahulu guru ngaji ku pernah bercerita bagaimana Rasulullah di perintahkan oleh Allah untuk melaksanakan ibadah Sholat. Rasulullah mendapat wahyu 'sholat' tanpa perantara, Rasulullah bertemu langsung kepada Allah. Sungguh Muhammad Engkau lah Nabi akhir jaman yang sangat kami rindukan.
Mari teman-teman jangan melalaikan Sholat 5 waktu, tinggalkan duniawi mu kejarlah akhiratmu. Hidup ini hanya sekali jangan pernah kita sia-siakan hanya untuk berfoya-foya karena untuk mendapatkan surganya Allah dengan menjalani peritah-Nya dan jauhi larangan-Nya, insyaallah dengan begitu kita akan memasuki surganya. Aamiin.

Baiklah mungkin hanya segitu yang dapat ku curahkan, aku bukan seseorang yang benar. Karena diatas adalah kisahku sendiri dan sebuah pengalaman hidupku, kisahku yang lupa dengan majelis ilmu yang dulu sangat ku cintai.
Semoga Allah selalu memberi kita hidayah ketika kita melakukan hal yang salah.
"Ya Allah jadikanlah hamba anak yang sholeha yang berbakti kepada orang tua, kelak jadikanlah hamba istri sholeha untuk calon imamku nanti dan masukanlah hamba kedalam golongan orang-orang yang akan menempati surga-Mu" aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Minggu, 07 September 2014

About Me

Hello sunday night...
Besok senin dong yah? Huft~
Walaupun besok hari senin semangat yah teman-teman ^^
Sebelum cuap-cuap gue ini semakin banyak, I will introduce my self yah yah? Yeaah..

Nama gue siapa? yaaa pasti kalian tau lah gue nama gue ini siapa, seperti alamat website ini 'Iis Komala'. Semua akun socmed gue namanya Iis Komala tapi ada beberapa orang di facebook sebut nama gue itu 'Lis' He to the llow Hellloooww mas bro tau huruf gak sih? Huruf kapital I dan L itu beda broh!! Dan itu buat emosi gue memuncak. Huft~

By the way, ngomong-ngomong tentang nama nih dari jaman gue kecil sampai saat ini banyak variasi nama panggilan buat gue, ya biasalah teman-teman gue selalu mem-pleset-kan nama gue diantarnya: Iis (,)la, Iis Koala, Iis Kolama, Iis Komawa, Izong, baso (karna pas jama SMK badan gue lumayan gemuk) dan terakhir julukan dari keluarga yaitu Iis Kopaja Oplet. Aaghh yang terakhir nggak banget deh pokoknya :(
Kenapa keluarga gue menamakan gue seperti itu because...... dulu saat nyokap gue mau melahirkan gue keluarga lagi menunggu mobil bus kopaja milik kakek gue buat membawa nyokap ke rumah sakit, so terjadilah gue sebagai olok-olokan keluarga gue 'Iis Kopaja' dan itu aib terbesar gue yang hari ini perdana gue publik di dunia maya. Huhuhu
Andai jaman dulu sudah ada mobil sport mewah mungkin nyokap gue gak bakal naik bus kopaja *tsaaaaahhh~

Kita sudahi saja yah bahas nama gue yang sungguh sangat rumit itu.
Oia, kalau kalian sudah baca postingan gue yang sebelumnya mungkin kalian heran kenapa Fanfiction "Only One" gak ada lanjutannya karena eh karena banyak yang kepo itu kisah nyata gue atau bukan. Ya ampun! Gue terlalu galau buat ngepost next partnya jadi sorry yaw kalau ceritanya gantung gitu.
Pengennya sih di blog pribadi gue ini semua postingannya cuap-cuap tentang gue aja gitu tanpa ada so puitis ya emang sih gue suka menulis tapi sekarang jadi males mendingan gue cuap-cuap gak jelas, kalau ada yang baca sih gue ucapkan terimakasih banyak telah mampir di blog ngalor ngidul ini xD

Lanjut perkenalannya yah? Yuukk mareee~
Gue lahir pada hari Kamis 13 April 1995 yang berarti usia gue saat ini masih 19 tahun belum berkepala 2 yah ;) masih proses beranjak dewasa. zodiak gue Aries dan shio gue pig, kok binatang semua yah? Domba dan Babi apa jadinya lah itu gue juga bingung.
Ukuran baju gue M, ukuran sepatu sandal gue 38 dan 39 juga muat *kali aja ada yang mau beliin gue gitu kan sayang kalau gak tau ukurannya, huwehehe ngarep*
Dulu pas jaman gue SD musim banget yang namanya saling berbagi Biodata diri masing-masing, eh kalian pernah gak ngerasain jaman biodata gitu kan? Pernah lah ya *maksa* dan di list biodatanya itu ada warna favourite, sebenernya sih gue netral sama semua warna tapi dari kecil gue dicekokin(?) sama nyokap warna merah jambu alias pink dan berakhirlah gue suka warna biru. Entahlah~

Gue itu orangnya ceplas ceplos dan paling berani yang namanya nyablak(?) Itu loh berani menegur di depan orang lain, gue gak suka menyindir orang lain dari belakang karna itu tindakan pengecut. Hidup Nyablak Merdeka!!! *pasang ikat kepala*
Tapi karna sifat gue yang keras (tapi bisa lunak kok) dan suka nyablak banyak banget temen gue yang kurang seneng sama sifat gue yang itu, jadi Maaf ya sobat mulut gue ini sering ngeluarin racun mematikan :( maaf banget :')
Sifat nyablak gue ini sudah keturunan dari nyokap jadi susah hilangnya.
Tapi kalian bisa menilai lah baik dan buruknya diri gue. Gue orangnya lumayan jutek sama orang yang gak gue kenal padahal sebenernya gue itu orangnya asik suka bercanda dan nyambung kalau di ajak ngobrol. Suer deh!!

Saat ini gue sudah resmi menjadi mahasiswi baru di Institut Global Mulia, pasti lo bertanya kenapa gue baru masuk kuliah tahun ini padahal gue lulusan SMK 2013 ya karena tahun kemarin gue pengen merasakan kerja di PT sebagai operator dan rasanya iti uwaaahhh capek banget.
Gue cuma bertahan 7 bulan padahal masa kontrak kerja gue itu 15 bulan jadilah gue kerang ijo yang payah :(
Tapi gue berjanji ketika gue dapat pekerjaan lagi gue akan menjalaninya dengan ikhlas agar gue menjadi kerang mutiara mahal bukan kerang ijo sepuluh ribu seplastik. Yeaahh semangat gue berkobar nih.

Sepertinya cuap-cuap gak penting ini sudah sangat terlalu puuaanjaaang jadi gue akhiri saja yah sobat.
Bagi kalian yang sudah membaca cuapan gak jelas ini tolong meninggalkan jejak kalian di kolom komentar yah biar bisa ngobrol gitu sama gue. Hehe
Dan bagi stalker sejati gue, gue mau bilang nih "sampai kapan mau jadi silent reader akun socmed gue? Komentar dong ah"

Follow me on :
Twitter : @iiskomalaa
Instagram : iiskomalaa
Facebook : Iis Komala (イイス コマラ
Path : Iis Komala

Thank you for all reader, Love you friends ��
Good Night ^^